Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/02/19 |
|
Jumat, 19 Februari 2010
|
|
Judul: Mempersiapkan murid Tuhan Para murid ternyata memiliki iman yang sangat kecil. Ternyata mereka tidak sanggup menyatakan otoritas Allah yang sudah diberikan kepada mereka (lih. 10:1) untuk menyembuhkan seorang muda yang sakit ayan. Padahal iman sekecil biji sesawi sudah cukup bagi mereka untuk dapat melakukan perkara besar (ayat 20). Ternyata memang ada hal-hal khusus yang harus dipelajari dalam rangka mendemonstrasikan kuasa Kristus dalam dunia ini (ayat 21). Para murid belum mengerti akan misi Guru mereka untuk mati demi menebus manusia berdosa. Juga bahwa kematian-Nya itu bersifat sementara, kemudian Ia akan bangkit dalam kemuliaan dan kemenangan oleh kuasa Bapa dan Diri-Nya sendiri (bdk. Yoh. 10:17-18). Itu sebabnya mereka sangat sedih mendengar pemberitahuan Yesus tersebut (ayat 23b). Sebenarnya secara prinsip Yesus tidak perlu membayar pajak Bait Allah (ayat 26) karena bukankah Dia Sang Bait Allah sesungguhnya? Namun sebagai warga Yahudi, Yesus memberikan teladan kepada para murid dan juga kita dengan tunduk pada aturan hukum Taurat (Kel. 30:13). Prinsipnya jangan sampai kita menjadi batu sandungan hanya karena mempertahankan hak. Para murid dan juga kita dapat belajar bahwa dalam pelayanan kita, menyangkal diri termasuk menyangkal hak-hak kita perlu dilakukan dalam kerangka yang lebih luas, yaitu pengembangan Kerajaan Sorga. Mari berguru pada Sang Guru Agung dan menjadi murid yang meneladani Dia sehingga pelayanan kita pun menjadi berkat untuk sesama.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |