Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/02/19 |
|
Kamis, 19 Februari 2015
|
|
Judul: Di mana hatimu berada? Pertama, kekhawatiran tidak dapat membawa seseorang menjadi lebih baik dalam hidup ini atau menyelesaikan masalah kebutuhan (25). Sebaliknya, kekhawatiran membuat orang tertekan, dan bahkan sakit. Kalau sudah begitu, harta akan tambah digerogoti untuk membayar proses penyembuhannya. Kekhawatiran hanya akan menambah kekhawatiran dan rupa-rupa masalah, bukan memberi solusi. Kedua, orang yang tamak, akan berupaya mendapatkan hal-hal yang dianggap penting dan merupakan kebutuhan bagi dirinya sendiri, kalau perlu dengan paksa atau menghalalkan segala cara. Cara-cara seperti itulah yang digunakan oleh dunia ini (30). Cara sepertinya mungkin memperkaya untuk sesaat, tetapi jelas menambah musuh. Menambah musuh, berarti menambah kekhawatiran baru! Ketiga, hidup berpusat pada diri sendiri pada hakikatnya menyangkal bahwa manusia butuh untuk bergantung kepada Allah, Sang Sumber Hidup. Hidup sedemikian tidak dapat melihat bagaimana Allah berkarya memelihara alam ciptaan-Nya (kontra ay 24-30), apalagi mensyukurinya serta memercayakan hidupnya kepada Allah yang seperti itu. Hidup seperti ini akan terjebak kepada hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi apa solusinya? Taruh hatimu di surga (34; Mat. 6:20-21). Orientasikan hidupmu pada Sang Sumber Hidup. Tunaikan panggilan mulia menjadi pelaku-pelaku kehendak Sang Raja Hidup. Salah satu kehendak-Nya ialah kesediaan kita menjadi saluran berkat-Nya, yaitu berbagi harta kepunyaan kita kepada sesama yang membutuhkan (33). Maka Dia akan menjadi penjamin semua kebutuhan hidupmu, sementara kita hidup untuk menegakkan kerajaan-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |