Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/02/19 |
|
Senin, 19 Februari 2018 (Minggu Pra-Paskah 1)
|
|
Beberapa waktu lalu Presiden Republik Indonesia ke-7 dibuat geram oleh oknum tertentu yang mencatut namanya untuk sebuah kepentingan pribadi yang mendatangkan kerugian bagi negara. Sejumlah pihak pendukung Presiden menuntut agar oknum tersebut dihukum karena telah mencatut nama orang nomor satu di Indonesia ini. Yohanes angkat bicara ketika ia mengetahui ada orang lain yang mencatut nama Yesus untuk mengusir setan. Pada zaman itu Yesus sangat terkenal karena kuasa-Nya. Jadi sangatlah wajar apabila nama Yesus dipercaya dan digunakan untuk melakukan pengusiran setan. Namun bagi Yohanes perihal menggunakan nama Yesus untuk suatu mukjizat secara resmi hanya boleh dilakukan oleh murid-murid Yesus saja (Mrk. 6:7). Di luar para murid Yesus tidak memiliki hak untuk mencatut nama Yesus guna mengusir setan. Dengan melaporkan kepada Yesus perihal pencatutan nama-Nya, diharapkan Yesus merespons dengan menegur orang tersebut. Namun respons Yesus agaknya tidak sesuai harapan Yohanes. Yesus malah mengatakan para murid tidak perlu melarang orang yang menggunakan nama-Nya, sebab orang tersebut berada di pihak Yesus (39-40). Hanya saja iman Si pengusir setan yang belum berkembang harus dikembangkan lebih lanjut dan bukan dihalangi. Malahan Yesus mengajak Yohanes berpikir lebih jauh bahwa para murid mesti memperhitungkan dan menghargai apa yang telah dilakukan oleh orang-orang tersebut. Orang rendah hati akan mampu menghargai karya orang lain. Yesus paham betul apa yang ingin diungkapkan Yohanes dan para murid lainnya. Keberatan Yohanes mengandung maksud agar Sang Guru memberikan pernyataan secara resmi kepada khalayak ramai bahwa hanya para murid yang berhak melakukan kuasa dalam nama Yesus. Pada akhirnya hal ini bukan bicara tentang kecintaan kepada Yesus, namun kecintaan kepada diri sendiri. Semoga kita adalah orang-orang yang mencintai Yesus dengan sepenuh hati, tak sekadar mencatut nama Yesus untuk kepentingan diri sendiri. [ETY]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |