Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/02/20 |
|
Rabu, 20 Februari 2019 (Minggu ke-6 sesudah Epifani)
|
|
Kita tidak dapat menghindari proses saling memengaruhi saat menjalani hidup bersama orang lain. Sebagai orang Kristen, sudahkah kita menjadi pengaruh baik bagi orang banyak? Atau, sudahkah kita menjaga diri agar tidak terpengaruh oleh hal-hal buruk dari luar? Dalam sejarahnya, umat Israel kerap berinteraksi dengan banyak bangsa. Sering kali, bangsa asing itu memengaruhi kehidupan Israel. Mereka kerap menyimpang dari kehendak Allah. Akibatnya, Tuhan sering menghukum mereka. Akan tetapi, Allah berulang kali juga menunjukkan kasih-Nya lewat pengampunan. Pola ini terus terlihat dari sejarah bangsa Israel. Sebagai antisipasi atas kesalahan berulang itu, Yosua mengumpulkan segenap umat Israel. Dia mulai mengingatkan asal mula mereka. Yosua ingin mengatakan bahwa Israel tiada berarti jika tanpa kemurahan Allah (2-13). Walaupun mereka sering memberontak, namun kasih-Nya selalu setia. Sejarah Israel sudah membuktikannya. Untuk itu, mereka diminta agar memilih hidup beribadah kepada-Nya (14-15). Setelahnya, mereka didorong memberitakan kemuliaan-Nya (22-23). Sepanjang kehidupan umat, Allah telah membuktikan kemurahan-Nya dengan kasih yang sejati. Sampai akhirnya, mereka memahami bahwa karya-Nya indah sekaligus mendatangkan kebaikan. Bangsa Israel sadar itu bukan isapan jempol belaka. Karena itu, mereka diharapkan hidup taat seturut kehendak-Nya. Harapan akhir adalah setiap orang Israel harus bersaksi tentang kemurahan Allah. Agar menjadi saksi, kita dapat mengawalinya dengan tekad untuk tunduk pada kehendak-Nya. Kedua, kita harus merasakan pimpinan-Nya dan hidup dengan penuh sukacita. Ketiga, kita patut bersyukur kepada-Nya atas limpahan anugerah-Nya dalam hidup ini. Bukalah mata hati kita supaya melihat karya kasih-Nya. Mari siarkan kebaikan Allah melalui perkataan dan seluruh kehidupan kita. Inilah ibadah sejati. Doa: Pakailah hidup kami untuk menjadi saksi-Mu dalam kata dan setiap perbuatan kami. [JS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |