Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/02/21 |
|
Senin, 21 Februari 2011
|
|
Judul: Pelita tubuh Allah memiliki sebuah tujuan dalam hidup kita yaitu agar kita bercahaya di dunia yang gelap ini. Akan tetapi sering kali mata kita dibutakan oleh kegelapan dunia, kita lebih suka mengikuti jalan di dalam dunia yang gelap ini. Mata kita suka akan tawaran dunia yang gelap. Atau mata kita disilaukan oleh gemerlap dunia yang membawa kita ke panggung kesombongan karena kerlap kerlip kemewahan dan kesuksesan. Kita lupa bahwa mata adalah pelita tubuh kita (34). Mata secara fisik adalah pelita bagi tubuh, bukan pelita bagi akal (intelektual) saja, bukan juga pelita bagi jiwa saja, tapi pelita bagi tubuh secara keseluruhan. Dan selama pelita itu bekerja dengan baik, kita mempunyai cahaya dalam tubuh kita. Ketika mata kita sudah mulai mencoba untuk melirik dosa maka tubuh kita akan memberikan respons untuk datang kepada dosa. Jika mata kita baik, teranglah seluruh tubuh. Ketika mata kita sudah tidak memliki fokusnya maka jalan kehidupan kita mulai dikaburkan (35). Mata fisik kita boleh saja mengalami gangguan, tetapi janganlah demikian dengan mata rohani kita. Kita harus tetap menjaganya agar senantiasa berfungsi dengan baik, karena itu akan menjadi penuntun bagi kita untuk tetap memandang kepada Allah Bagaimana agar mata rohani kita tetap berfungsi dengan baik? Yaitu dengan selalu menjaga persekutuan pribadi kita dengan Tuhan, dengar-dengaran akan firman Tuhan, dan melakukan firman Tuhan itu dalam kehidupan kita sesehari. Walaupun kita harus kehilangan penglihatan kita secara fisik oleh karena sesuatu alasan, jangan sampai kita kehilangan penglihatan rohani kita juga. Mata rohani kita harus tetap baik dan sehat. Jangan sampai terjadi mata fisik kita melek, tetapi mata rohani kita justru tertutup dan gelap.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |