Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/02/21 |
|
Rabu, 21 Februari 2024 (Minggu Pra-Paskah 1)
|
|
Pernikahan Kristen adalah ikatan yang kudus dan eksklusif. Namun, pada kenyataannya, pernikahan Kristen juga diperhadapkan pada berbagai persoalan rumit, salah satunya adalah perceraian. Pada zaman Tuhan Yesus, perceraian juga menjadi isu yang hangat diperbincangkan. Karena itu, orang Farisi sengaja menanyakan perihal ini untuk mencobai Yesus (2). Menurut pandangan orang Yahudi, perceraian diperbolehkan asalkan ada surat cerainya (4). Namun, Yesus berkata bahwa Musa menulis hukum tersebut karena kekerasan hati mereka (5). Allah sejak semula tidak pernah merancangkan perceraian. Allah menciptakan laki-laki dan perempuan supaya keduanya bersatu (7-8). Karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia (9), secara teologis pernikahan adalah rancangan Allah yang bersifat kudus dan ekslusif. Eksklusivitas ini dapat kita pelajari dari setidaknya tiga hal. Pertama, pasangan pernikahan adalah satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. Prinsip ini menjadi satu hal yang urgen mengingat tren relasi dan pernikahan masa kini. Kedua, hanya Allah yang berhak atas ikatan pernikahan. Ikatan ini disatukan atas restu Allah sehingga manusia tidak mempunyai hak untuk memutuskannya. Dengan kata lain, tidak ada kata perceraian. Ketiga, ikatan pernikahan berlaku seumur hidup. Artinya, ikatan pernikahan hanya akan berakhir jika salah satu pasangan meninggal dunia. Oleh karena itu, sekalipun karena kerasnya hati ada pasangan yang bercerai, bukan berarti perceraian telah diizinkan dan diperkenankan oleh Allah. Pernikahan Kristen tetap bersifat kudus dan ekslusif. Oleh karena itu juga, bagi kita yang belum menikah, berdoalah dan mintalah hikmat dari Allah agar kita menemukan pasangan yang tepat. Sedangkan bagi kita yang sudah menikah, hormatilah kekudusan dan eksklusivitas pernikahan. Karena pernikahan yang setia dan penuh kasih adalah rancangan Allah bagi manusia sejak awal penciptaan, komitmen untuk memperbaiki dan menjaga pernikahan sampai akhir hidup harus terus kita perjuangkan! [YGM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |