Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/02/22 |
|
Jumat, 22 Februari 2008
|
|
Judul : Respons tepat dan benar Dalam prolog Injil Yohanes kita melihat bagaimana Yesus Kristus, sang Terang, datang ke dalam dunia. Namun dunia tidak mengenal Dia dan tidak percaya kepada Dia (Yoh. 1:9-11). Walaupun begitu Tuhan Yesus memberikan kuasa kepada orang-orang yang menerima dan percaya kepada Dia untuk menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12). Topik itu kemudian mewujud dalam interaksi Tuhan Yesus dengan Marta di dalam bacaan ini. Kata-kata respons Marta di dalam ayat 22 masih mencerminkan jawaban standar yang belum dilengkapi dengan terang pemahaman yang diberikan oleh Tuhan Yesus. Apa yang mendasari sikap Marta memang benar dan baik, juga tidak sesat. Namun sikapnya itu sendiri belum lengkap. Allah punya kehendak khusus bagi situasi ini, yaitu bahwa Lazarus akan dibangkitkan demi kemuliaan Tuhan Yesus, Anak Allah (lih. ayat 4). Ini belum disadari Marta. Barulah pada respons kedua Marta mengungkapkan kepercayaannya, yakni dalam kalimat yang mirip sekali dengan Yoh. 1:9. Kini Marta bukan sekadar percaya kepada mukjizat Yesus (yang memang belum terjadi), tetapi kepada firman Yesus bahwa Ia adalah "kebangkitan dan hidup". Kematian dan kebangkitan manusia tidak bisa dilepaskan dari sikap percaya kepada Yesus. Respons inilah yang hendak diusung Injil Yohanes dalam bacaan ini, respons yang seharusnya muncul juga dalam diri kita, respons kepada Sang Anak Allah yang telah datang ke dunia ini. Sebagai orang Kristen, pernyataan dan pengakuan yang benar, baik, dan tidak sesat sewajarnya kerap keluar dari mulut kita. Namun bukan itu yang paling penting. Bacaan Alkitab hari ini menunjukkan pentingnya memberi respons yang benar, bukan sekadar menyatakan wawasan ortodoks tentang jatidiri Yesus melainkan juga kesadaran dan penerimaan akan kehendak-Nya bagi situasi dan waktu kita saat ini. Tuhan Yesus menghendaki kita jadi pemberita keberadaan diri-Nya yang adalah kebangkitan dan hidup.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |