Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/02/22 |
|
Minggu, 22 Februari 2009
|
|
Judul: Jangan munafik Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat memelihara berbagai peraturan agama dengan taat (ayat 3-4). Mereka juga bertindak bagai polisi agama, yang bertugas mengawasi apakah orang-orang benar-benar menaati berbagai peraturan itu. Tentu Yesus dan murid-murid-Nya masuk juga dalam pengawasan mereka (ayat 2, 5). Bagaimana respons Yesus menghadapi sikap mereka? Yesus menyebut mereka munafik (ayat 6). Mereka memagari hukum Allah dengan berbagai peraturan buatan mereka sendiri, dengan alasan agar orang Israel tidak melanggar aturan. Mereka bahkan menganggap otoritas peraturan itu sama dengan otoritas hukum Tuhan (ayat 8). Padahal faktanya, berbagai peraturan itu malah bertentangan dengan hukum Tuhan. Lebih parah lagi, mereka berusaha mencari celah untuk menghindar dari kewajiban menaati hukum Allah dengan menunjukkan ketaatan pada peraturan buatan sendiri (ayat 9-13). Nyata sekali kemunafikan mereka. Tentu kita tidak ingin menjadi orang munafik, yang beda kata dan hati. Mungkin saja orang tidak bisa mengetahui isi hati kita, tetapi kita pasti tidak merasa nyaman hidup dalam dua dunia yang berbeda seperti itu. Kuncinya adalah ketaatan penuh pada firman Tuhan. Hendaknya kita juga tidak menambah-nambahi atau mengurangi apa yang dikatakan firman Tuhan dalam Alkitab. Itu sama dengan mengatakan bahwa Alkitab tidak sempurna dan kita lebih tahu daripada Allah sendiri. Jangan juga menolak kebenaran Alkitab, karena Alkitablah dasar iman kita. Kiranya pengenalan yang benar akan Alkitab menolong kita untuk tetap berpegang pada kebenaran-Nya dan tidak mudah diombang-ambingkan oleh berbagai pengajaran.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |