Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/02/22 |
|
Senin, 22 Februari 2010
|
|
Judul: Disiplin gereja Pertama, tujuan disiplin gereja adalah pertobatan (ayat 15-17). Maka dimulai dengan menegur secara pribadi sehingga tidak mempermalukannya di hadapan orang lain. Kalau tidak mau bertobat baru ada langkah-langkah lebih lanjut yang melibatkan pemimpin gereja, bahkan bila diperlukan seluruh gereja. Dosa yang ditutupi dan tidak dibereskan akan berakibat buruk menjalar ke orang lain, dan akhirnya merusak kesaksian gereja. Langkah terakhir, ketika tahapan disiplin yang diberlakukan tidak membuahkan hasil, adalah memperlakukan dia seolah-olah orang tersebut belum mengenal Allah. Jangan-jangan ia memang belum menjadi anak Tuhan sejati. Dalam hal ini gereja diberi otoritas untuk menyatakan kuasa Allah (ayat 18-20). Kedua, disiplin harus dilandasi dengan semangat mengampuni. Jawab Yesus terhadap pertanyaan Petrus tentang berapa kali harus mengampuni sesama, tegas menyatakan tidak berhingga. Perumpamaan Yesus mengajarkan mengapa harus mengampuni tanpa batas. Yaitu karena kita telah mendapat pengampunan Allah secara tuntas dari dosa yang begitu besar. Dosa kita di hadapan Allah tidak dapat dibandingkan dengan kesalahan sesama kepada kita sebesar apa pun. Kita harus mengampuni orang lain tanpa batas karena kita telah menerima anugerah dan kemurahan Tuhan yang besar. Ia telah mengampuni kita dengan tanpa batas juga, melalui kematian Yesus di kayu salib. Displin gereja harus dilandasi dua hal tersebut baru berjalan efektif karena berkenan kepada Tuhan. Semangat menjatuhkan orang laina atau senang dengan penderitaan orang lain harus dijauhi! Gereja akan bertumbuh sehat ketika di dalamnya anak-anak Tuhan saling menjaga kekudusan, saling mengampuni, dan saling mendorong pertobatan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |