Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/02/22 |
|
Minggu, 22 Februari 2015
|
|
Judul: Karya agung penciptaan Mazmur 8 menangkap dengan tepat gambaran keagungan penciptaan ini. Mazmur yang bersifat kiastik ini dimulai dan ditutup dengan pujian akan kemuliaan nama Allah (2, 10). Pujian akan kemuliaan Allah keluar dari mulut bayi, yang tidak bisa dibantah oleh semua musuh Allah (3). Ini bisa dipadankan dengan berbagai binatang ternak maupun liar, darat, laut, dan udara yang menggambarkan kebesaran Sang Pencipta (8-9). Akan tetapi puncak penciptaan, mahakarya Allah justru terletak pada manusia ciptaan-Nya (4-7). Dilihat dari perspektif fisik, manusia tidak bisa dibandingkan dengan ciptaan Allah lainnya, seperti matahari, bulan dan bintang-bintang. Bahkan dengan banyak makhuk ciptaan lainnya pun, manusia tidak ada apa-apanya. Akan tetapi, kemuliaan Allah justru nampak dari otoritas dan kuasa yang Ia berikan kepada manusia sebagai gambar-Nya. Dengan otoritas itu, manusia bisa mengelola semua makhluk ciptaan lainnya, demi kemuliaan nama Allah, sang Pemilik dan Pencipta alam semesta ini. Mamur 8 telah menunjukkan bahwa kemuliaan Allah terlihat nyata pada manusia. Hal ini selaras dengan hukum kedua dari Sepuluh Perintah Allah, yaitu larangan untuk membuat patung atau gambar makhluk apa pun untuk merepresentasikan Allah. Hanya manusia yang diciptakan dengan kapasitas sekaligus tujuan Ilahi untuk mewakili Allah di muka bumi ini. Apakah Anda sudah mewujudkan tujuan mulia itu? Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |