Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/02/23 |
|
Minggu, 23 Februari 2014
|
|
Judul: Jaminan masa depan Rumah bisa dimengerti sebagai bangunan tempat tinggal keluarga, bisa juga menunjuk kepada keluarga itu sendiri. Sepertinya keluargalah yang dimaksud dalam mazmur ini. Pemazmur menegaskan bahwa kesejahteraan dan keharmonisan rumah tangga Israel semata-mata berasal dari Allah, yang telah membentuk lembaga keluarga (Kej. 1:26-28). Keluarga-keluarga membentuk masyarakat. Pemazmur yakin bahwa masyarakat aman sentosa merupakan anugerah dari Allah. Bagian pertama mazmur ini (1-2) ditutup dengan penegasan bahwa manusia bertanggung jawab menyejahterakan keluarga dan masyarakatnya. Namun tanpa kasih karunia, semua sia-sia. Karena rumah tangga bergantung penuh kepada pemeliharaan Allah, maka bagian kedua (3-5) menekankan berkat terpenting dalam sebuah keluarga, yaitu anak laki-laki. Dalam masyarakat purba, anak laki-laki penting sebagai penerus nama keluarga. Ungkapan 'anak-anak laki-laki bagaikan anak panah di tangan pahlawan' menyatakan kebanggaan sekaligus jaminan masa depan bagi keluarga dan masyarakat. Pada konteks masa kini, pandangan 'banyak anak banyak rezeki' dicibir. Namun ingat, mazmur ini ditulis untuk masyarakat purba yang senantiasa was-was dengan musuh dan wabah penyakit yang bisa menyapu satu kota dalam waktu singkat. Memiliki banyak anak merupakan salah satu jaminan keamanan dan keberlangsungan keluarga maupun masyarakat. Tentu jaminan masa depan keluarga dan masyarakat bukan semata-mata bertumpu pada banyaknya anak yang dilahirkan. Sumber satu-satunya rasa aman dan kepastian masa depan, hanya pada Tuhan. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |