Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/02/24 |
|
Rabu, 24 Februari 2016
|
|
Judul: Salah Tafsir Berbeda dengan Yesus masuk ke kota Yerusalem hanya ditemani oleh para murid-Nya. Ia tidak datang dengan ratusan kuda perang dan ribuan pasukan terlatih. Ia datang dengan cara sederhana dengan mengendarai seekor keledai muda yang belum pernah ditunggangi oleh siapapun (2). Keledai ini diperoleh Yesus tertambat di pinggir jalan tanpa ada pemiliknya (3-6). Sewaktu masuk menuju ke Yerusalem, Yesus tidak memakai jubah perang. Keledainya pun hanya dialasi dengan pakaian salah satu murid-Nya (7). Tentu kedatangan-Nya ke Yerusalem bukan untuk mengobarkan rasa nasionalisme orang Yahudi berperang melawan penjajahan bangsa Romawi. Yesus datang dengan bendera cinta kasih dan kedamaian. Walau Ia adalah Juruselamat dunia, tetapi tujuan dan fokus hidup-Nya tidak pernah bergeser dari kehendak dan rencana Bapa Surgawi. Ia datang untuk menyelamatkan orang berdosa dengan cara memberikan dirinya mati di kayu salib. Tetapi yang terjadi justru salah penafsiran. Penduduk Yerusalem menyanjung Yesus sebagai Sang Pembebas bangsa Yahudi dengan cara menghamparkan pakaian mereka dan menyebarkan ranting-ranting hijau (8). Seruan mereka memperlihatkan antusiasme bahwa raja bangsa Yahudi telah datang dan akan melepaskan mereka dari belenggu penjajahan serta mengembalikan kejayaan Daud di masa lampau (9-10). Mereka lupa bahwa konsep kerajaan yang diusung Yesus adalah kerajaan yang bersifat rohaniah. Perang yang diserukan Yesus bukan bersifat politik, melainkan bersifat rohani melawan penguasa angkasa, para penghulu dan roh-roh jahat. Memerangi kuasa si jahat sama artinya menghadirkan kerajaan Allah di bumi. [TG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |