Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/02/24 |
|
Minggu, 24 Februari 2019 (Minggu ke-8 sesudah Epifani)
|
|
Ada kalanya jalan kehidupan berlawanan dengan harapan kita. Keadaan bisa sangat mengancam dan menekan. Dalam situasi demikian, apa pegangan kita agar tetap kuat? Apakah kita harus berfokus pada pimpinan Tuhan atau memilih berkubang dalam persoalan? Paulus serta para pengikutnya pergi bersama-sama untuk mengantarnya sampai ke Yerusalem. Mereka singgah ke beberapa tempat dalam perjalanan itu sebelum sampai di Tirus (1-3). Di situ, murid-murid mendengar bisikan Roh agar Paulus mengurungkan niat pergi ke Yerusalem (4). Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan menuju Ptolemais hingga Kaisarea. Di situ, ada seorang bernama Agabus. Dia datang menemui mereka untuk menyatakan sebuah nubuat. Dia mengatakan orang-orang Yahudi akan menangkap Paulus di Yerusalem (11). Saat mendengar itu, para murid meminta kembali agar Paulus jangan pergi ke Yerusalem (12). Namun, Paulus justru tidak takut karena dia mengarahkan hatinya kepada Tuhan. Dia tidak fokus pada ancaman di depannya (13). Akhirnya, para murid hanya bisa berkata, "Jadilah kehendak Tuhan!" (14). Hidup sebagai saksi Kristus bukan perkara mudah. Kita akan menjumpai banyak tantangan dan ancaman. Namun, kita jangan berkecil hati. Sebaliknya, kita harus semakin bertekad untuk mengabarkan Injil-Nya. Kristus Yesus adalah Allah yang hidup. Dia akan menguatkan iman kita. Tuhan hanya meminta agar kita selalu mengarahkan hati kepada-Nya. Inilah sumber kekuatan sejati. Inilah sebabnya kita harus tetap menatap salib Kristus. Kematian-Nya adalah bukti nyata kasih dan pertolongan-Nya. Inilah sumber keyakinan kita bahwa, dalam segala hal, Dia selalu menyertai. Dia pasti akan memberi pertolongan kala badai datang mendera karena Allah berdaulat atas segalanya. Doa: Tuhan, berikan kami kemampuan untuk selalu melihat kuasa-Mu. Arahkanlah hati kami kepada-Mu saja. Hanya itulah yang sanggup menenangkan kami. [JS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |