Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/02/24 |
|
Kamis, 24 Februari 2022 (Minggu ke-7 sesudah Epifani)
|
|
Pernahkah Anda diolok dan ditertawakan ketika mengatakan atau melakukan hal yang benar? Jika pernah, maka Anda tidak sendiri. Nabi Yeremia pun sudah mengalaminya. Perikop ini adalah ungkapan hati Yeremia di hadapan Tuhan. Ia menumpahkan segala keluh kesahnya tatkala ia menjadi bahan tertawaan bangsanya sendiri. Sepanjang hari ia dicela dan dicemooh karena menyampaikan firman Tuhan (8) untuk menentang segala bentuk kelaliman dan kejahatan yang dilakukan saudara sebangsanya beserta para pemangku kuasa. Keluh kesah Yeremia mengandung amarah, kekecewaan, dan kelelahan. Bahkan ia sempat berpikir untuk tidak mau mengingat Tuhan dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya. Namun, dengan hati yang rendah, Yeremia mengaku tidak sanggup melakukannya (9). Itulah sebabnya, ia hanya dapat mengadu kepada Tuhan. Walau lelah dan berkeluh kesah, Yeremia tidak pernah ragu bahwa Tuhan selalu menyertainya. Tak semua orang menyukai kebenaran dan teguran. Itulah sebabnya, selalu ada konsekuensi logis bagi mereka yang dengan berani menyuarakan kebenaran dan setia melakukan kehendak Tuhan. Keberanian dan kesetiaan kita membela kebenaran sering kali membuat kita dicela, ditertawakan, dan direndahkan. Saat itulah kita diuji untuk tetap mempertahankannya. Tidak jarang kita merasa lelah dan berkeluh kesah. Ingatlah bahwa orang beriman bukan tidak pernah berkeluh kesah, namun ia tahu ke mana harus berlari dan berkeluh ketika diimpit olok-olok dan cemoohan. Berkeluh di hadapan Tuhan bukanlah tanda kurang beriman, tetapi justru menjadi momentum penyerahan diri seutuhnya bagi orang beriman. Dalam Tuhan kita memperoleh kekuatan baru. Keyakinan kita semakin diteguhkan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan orang benar berjuang sendirian. Percayalah, Tuhan selalu menyertai, menopang, dan siap menyatakan kuasa-Nya. Berkeluh di hadapan Tuhan tidak menjadi masalah, asalkan jangan sampai pergi meninggalkan-Nya. [YWA]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |