Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/02/25 |
|
Senin, 25 Februari 2008
|
|
Judul : Maria bukan Yudas Yudas tergolong murid Yesus, tetapi Yudas ternyata tidak percaya kepada Yesus. Ia tidak menunjukkan perilaku pengikut yang benar-benar menerima Yesus, yang melayani Dia (seperti Marta dan Lazarus), membuat banyak orang lain percaya kepada Yesus (seperti Lazarus), dan bahkan ikut berperan untuk mempersiapkan kematian-Nya (seperti Maria). Yudas mencoba menipu dengan berpura-pura membela \'kebaikan\' (ayat 4-6). Ia tidak lebih baik dari para pemimpin Yahudi yang kini juga menargetkan Lazarus (ayat 10). Semua hal ini kembali menunjukkan kepada kita bahwa murid Yesus sejati menampakkan kesejatiannya melalui tindakan nyata, bukan sekadar pembelaan prinsip yang \'baik\'. Tindakan-tindakan Marta, Lazarus, dan Maria menunjukkan kesesuaian dengan rencana yang hendak diwujudkan Allah melalui Yesus. Sebagai murid-murid Yesus, kita pun ditantang untuk menunjukkan kesehatian kita dengan rencana Allah, seperti yang diteladankan Maria. Pergumulan, rasa syukur, relasi, dan penundukan diri Maria sebagai murid Yesus membuahkan tindakan yang bersesuaian dan tepat dengan rencana Tuhan, dan bahkan dihargai-Nya. Jauh berbeda dari tindakan Yudas yang katanya demi prinsip yang \'baik\' padahal didasari kepentingan egosentris. Kita dipanggil untuk meneladani ketiga orang ini, khususnya Maria. Sebagai murid, tindakan kita seharusnya bukan sekadar demi membela prinsip \'benar\', melainkan dilandaskan oleh kebenaran firman, relasi yang hidup dengan Tuhan, ketaatan, dan penyertaan kuasa Roh Kudus. Agar peka seperti Maria, kita perlu sungguh-sungguh belajar firman Tuhan dengan rendah hati. Jangan berhenti sebatas pengertian, melainkan dengan hati menerima kehendak-Nya lalu dengan taat dan semangat mewujudkannya dalam tindakan nyata. Tuhan dipermuliakan dan sesama diberkati. Dengan sikap seperti ini, kita akan dijauhkan dari godaan untuk memanipulasi hal baik untuk kepentingan sendiri semata-mata.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |