Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/02/25 |
|
Senin, 25 Februari 2019 (Minggu ke-8 sesudah Epifani)
|
|
Kebanyakan dari kita mungkin sering mengumbar semua kehebatan dan keberhasilan masing-masing. Bisa saja, itu bertujuan agar kita dipuji atau diakui orang lain. Kita mungkin bangga mereguk segala puja-puji itu. Bahkan, kita mungkin terbuai dan melayang dibuatnya. Namun, Paulus berbeda. Ketika berkunjung ke Yerusalem, dia memang menceritakan kepada mereka tentang keberhasilannya memberitakan Injil. Namun, dia tidak mengumbar apa saja yang sudah dilakukannya sehingga Injil diterima. Sebaliknya, dia dengan rendah hati menceritakan secara terperinci tentang karya Tuhan melalui pelayanannya (19). Hasilnya, mereka memuji dan memuliakan Allah (20). Sayangnya, tidak hanya kabar baik yang didengar oleh orang-orang Yahudi tentang Paulus. Mereka juga mendengar kabar miring tentang apa yang dilakukannya dengan pelayanannya (21). Alkitab tidak menjelaskan dari mana sumber kabar tersebut. Namun, tampak jelas kalau kabar burung itu sangat berdampak bagi nama baik Paulus. Oleh sebab itu, para penatua jemaat memberi nasihat. Mereka memintanya melakukan penahiran (23). Paulus sendiri bersedia melakukan penahiran (24). Namun, perlu kita ketahui bahwa itu dilakukannya bukan supaya nama baiknya dibersihkan. Akan tetapi, dia melakukan itu demi persatuan dan keutuhan jemaat Tuhan. Sikap Paulus ini sangat patut diteladani. Dia tidak berusaha agar dipuji jemaat melalui pelayanannya. Semua itu dilakukannya supaya jemaat mengagungkan Tuhan atas segala karya-Nya lewat dia. Dia menunjukkan bahwa dirinya hanyalah alat di tangan Tuhan untuk tugas memberitakan Injil. Karena itu, kita perlu belajar dari teladan Paulus. Belajarlah membiasakan diri memberitakan kebaikan-kebaikan Tuhan di sepanjang kehidupan kita. Kita fokus pada karya-Nya, bukan pada kebaikan-kebaikan kita kepada orang lain. Dengan begitu, maka orang akan memuliakan nama Tuhan, bukan diri kita sendiri. Doa: Tuhan, pakailah kami menjadi alat bagi kemuliaan nama-Mu. [SL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |