Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/02/25 |
|
Selasa, 25 Februari 2020 (Minggu ke-7 sesudah Epifania)
|
|
Pernahkah Anda berada di dalam sebuah perahu kecil yang berlayar berjam-jam di samudera yang luas? Gelombang ombak bergulung dan terlihat lebih tinggi dari perahu, mengombang-ambingkan perahu kecil yang membuat jantung berdegup kencang, seolah-olah menempatkan kita dekat dengan kematian. Daud mempunyai pengalaman dekat dengan kematian yang serupa. Bukan sekali atau dua kali, Daud mengalami berbagai ancaman kematian, yang digambarkannya seperti "gelora-gelora maut, ... tali dunia orang mati yang membelit, dan perangkap maut yang terpasang" (5-6). Jika kita mengenang masa hidupnya, dia adalah gembala muda yang biasa bertarung dengan binatang buas, yang melumpuhkan Goliat yang sangat ditakuti orang. Ia harus menghadapi Saul yang begitu beringas ingin membunuhnya. Dalam kesehariannya, ia bertempur di garis depan pertempuran, bahkan harus melarikan diri dari pemberontakan yang dilakukan Absalom anaknya. Dalam masa-masa sulit seperti itu, ia berseru kepada Tuhan dan menjadikan Allah sebagai tempat pengungsian, sandaran, dan perlindungannya (50). Kesempurnaan karya Allah dan kemurnian firman-Nya menjadi penuntun dan perlindungan yang sempurna bagi Daud (29, 31). Allah telah melepaskan dan menyelamatkannya (7b-20, 33-46). Sebab itu, Daud ingin menyanyikan syukur kepada Tuhan, untuk setiap karya dan pertolongan-Nya (47-51). Nas ini mengajarkan kepada kita bagaimana ancaman kehidupan adalah kenyataan yang tidak dapat dihindari dan bisa datang kapan saja dengan beragam cara. Namun, pengalaman Daud juga memperlihatkan bahwa karya dan pertolongan Allah nyata dalam hidupnya. Allah senantiasa menolong dengan cara-Nya yang ajaib dan tidak pernah membiarkan kita digulung maut, jika kita datang kepada-Nya dan berseru kepada-Nya dan menjadikan firman-Nya sebagai pelita. Doa: Sesungguhnya Engkaulah perlindungan kami dan kepada-Mu saja kami berharap dan berlindung. [MKD]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |