Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/02/26 |
|
Kamis, 26 Februari 2009
|
|
Judul: Tetap beriman Pengalaman murid-murid Yesus ketika melihat mukjizat pemberian makan untuk lima ribu orang rupanya tidak membuat mereka belajar mengenal Yesus. Sudah tiga hari orang banyak mengikuti Yesus, tetapi murid-murid tidak mengingatkan Dia bahwa orang banyak itu perlu makan. Tampaknya belum peka hati mereka terhadap orang banyak. Ketika Yesus menyatakan belas kasihan-Nya kepada orang banyak itu, murid-murid tidak memberikan tanggapan positif. Meski perkataan Yesus seharusnya mengusik mereka, para murid melupakan bahwa Yesus berkuasa dan mampu melakukan apa yang tidak mungkin dilakukan manusia biasa. Mereka apatis dan pasif. Seolah tidak mau susah-susah memikirkan bagaimana mereka bisa memberi makan orang sejumlah empat ribu di tempat yang terpencil seperti itu. Betapa sabar Yesus menghadapi murid-murid-Nya yang kurang beriman dan kurang kenal hati-Nya. Meski mereka melupakan pelajaran yang telah Dia berikan, Dia bersedia mengulanginya kembali agar murid-murid-Nya sungguh-sungguh mengenal Dia. Mungkin kita heran, begitu cepatkah para murid melupakan mukjizat Yesus yang menakjubkan itu? Bukankah peristiwa itu begitu luar biasa dan sulit dilupakan? Namun mari kita menengok ke dalam diri kita sendiri. Cobalah mengingat-ingat perkara-perkara yang Tuhan telah lakukan bagi kita. Sudah berapa kali doa kita dijawab Tuhan? Sudah berapa kali Tuhan menolong kita? Bukankah setelah itu pun masih ada masa-masa kita merasa apatis, putus asa, atau mengira bahwa Tuhan tidak akan menolong? Lalu harus bagaimana? Tetap labuhkan jangkar iman Anda pada Dia. Tetaplah berjalan memegang tangan-Nya meski keraguan terkadang menggoda Anda. Dia adalah Guru yang setia, yang senantiasa sabar untuk membimbing kita tetap beriman pada-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |