Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/02/26 |
|
Jumat, 26 Februari 2010
|
|
Judul: Upah orang percaya Sebenarnya menjadi kepunyaan Yesus merupakan hal terbesar yang bisa dialami oleh para pengikut-Nya. Sekarang ini hal itu belum sepenuhnya dirasakan oleh anak Tuhan. Kelak pada kedatangan-Nya yang kedua kali, saat penciptaan langit dan bumi yang baru terjadi (Why 21:1), dan penobatan-Nya sebagai Raja yang bersemayam di takhta kemuliaan, saat itulah mereka akan mendapatkan hak istimewa sebagai raja-raja yang akan duduk di atas dua belas takhta dan sebagai hakim yang akan menghakimi kedua belas suku Israel. Hal itu terjadi karena mereka adalah wakil dari kedua belas suku yang telah Tuhan panggil dan pilih menjadi para rasul dalam memberitakan Injil kepada segala makhluk yang ada di muka bumi. Akan tetapi, di dunia ini mereka akan menerima hal yang menyukacitakan hati, yaitu sukacita dan persekutuan dengan saudara-saudara seiman yang berasal dari segala suku-ras-bangsa-bahasa. Inilah hal yang seratus kali lipat lebih baik daripada semua yang mereka lepaskan (ayat 29). Namun banyak orang yang lebih dulu percaya Yesus akan menjadi yang terakhir karena tidak terus memelihara iman. Sebaliknya yang terakhir akan menjadi yang terdahulu karena mereka terus memelihara iman mereka dan melayani Tuhan dengan sukarela dan sukacita, bukan karena upah. Dalam mengikuti Yesus jerih payah kita memang tidak akan sia-sia. Pengorbanan dan kesetiaan kita dalam mengikuti Tuhan akan mendapatkan balasan pada hari terakhir. Namun kita tidak boleh melayani karena upah, melainkan melayani dengan sukarela dan sebagai pernyataan rasa syukur menurut profesi dan pelayanan kita masing-masing.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |