Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/02/27 |
|
Minggu, 27 Februari 2011
|
|
Judul: Pembela umat tertindas Mazmur 9 dan 10 sebenarnya merupakan satu mazmur. Mazmur 10 tidak memiliki judul, tidak seperti mazmur-mazmur Daud lainnya. Kedua mazmur ini memiliki tema yang menyambung, yaitu Allah sebagai pembela dan pelindung orang yang tertindas. Bagian pertama mazmur ini (9:1-11) adalah pernyataan syukur atas karya Allah bagi umat-Nya. Di sini pemazmur mewakili bangsanya. Apa yang dialami bangsanya, baik penindasan musuh maupun perlindungan Allah, dia akui sebagai pengalaman pribadinya (9:4-5). Pemazmur merasakan kepedulian Allah terhadap masalah yang menimpa umatnya. Ayat-ayat 9:13, 19, 10:18 menjelaskan masalah tersebut sebagai penindasan atas orang lemah, miskin, dan tak berdaya. Bagi pemazmur, Allah adalah hakim yang adil yang membela perkara umatnya (9:5, 8-9). Bangsa-bangsa yang jahat dan orang-orang yang fasik akan menerima penghukuman dari Allah yang berdaulat. Bukan hanya anak-anak Tuhan yang bisa mengalami penindasan karena iman mereka, tetapi semua orang yang berada pada posisi rendah, tidak berdaya secara status sosial, dan yang lemah juga bisa mengalaminya. Maka panggilan kita untuk berjuang menegakkan keadilan dan kebenaran seharusnya bukan hanya ditujukan untuk saudara seiman saja, tetapi juga untuk masyarakat tertindas yang belum mengenal Kristus. Ingat, kita sendiri pernah ditolong Allah dari penindasan dosa. Waktu kita berjuang demi mereka yang tertindas, kita mengharapkan Allah bertindak dengan kuasa-Nya. Di situlah kesaksian Kristen kita menjadi nyata dan relevan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |