Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/02/27 |
|
Senin, 27 Februari 2012
|
|
Judul: Buang berhala 'harta' Yesus berkata, yang kurang hanya satu. Orang kaya ini masih terikat dengan kekayaannya. Hartanya adalah pegangan hidupnya. Buktinya, ia tidak siap ketika Yesus menantang dirinya untuk menjual semua hartanya, membagikannya kepada orang-orang miskin dan kemudian mengikut Tuhan. Ia tidak siap melepaskan kendalinya atas harta yang ia miliki. Kalau sekadar sedekah, tidak masalah. Ikut mendukung pembangunan rumah Tuhan, pasti dilakukan. Akan tetapi, semua harus ada dalam kendalinya. Kalau semua harus diserahkan kepada orang lain, lalu apa yang dia miliki? Apa jaminan bahwa dia akan selamat? Harta bagi orang kaya ini adalah berhalanya. Sungguh ironis keadaan orang kaya ini. Dalam hati ia tahu ada yang kurang dalam hidupnya, makanya ia mencari Tuhan Yesus. Namun, ia tidak mau mengakui bahwa kekurangannya adalah ia sedang diperbudak harta. Andai saja ia bersedia melepas harta, dan memilih mengikut Tuhan Yesus, masalahnya akan selesai. Bukan hanya ia tidak lagi diperbudak harta, ia menjadi merdeka dari ikatan duniawi. Melepas harta sebagai pegangan hidup dan memilih ikut Tuhan sepenuhnya adalah perkara iman! Tidak akan ada orang yang sangggup untuk menyelesaikannya dengan kekuatan sendiri. Hanya anugerah Tuhan yang akan menyanggupkan seseorang melepas harta dan mengikut Tuhan. Mungkin berhala Anda bukan harta, tetapi takhta, atau kuasa, atau seks, atau yang lainnya. Anda merasa harus mempertahankan semua itu agar Anda selamat. Keliru besar! Semakin Anda mempertahankannya, semakin hal itu membelenggu Anda. Berserulah pada Yesus karena hanya Dia yang sanggup memerdekakan Anda! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |