Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/02/28 |
|
Selasa, 28 Februari 2006
|
|
Judul: Kemuliaan melalui kematian Seorang pemadam kebakaran, sering kali harus mempertaruhkan nyawa saat menghadapi kobaran api demi menyelamatkan jiwa orang lain. Tidak jarang mereka berhasil dalam tugasnya, namun tidak sedikit pula petugas pemadam kebakaran yang mengorbankan nyawanya sendiri demi orang lain. Sambutan orang banyak yang luar biasa terhadap Tuhan Yesus, membuat beberapa orang Yunani yang menuju Yerusalem ingin bertemu Dia (ayat 20-22). Mengapa mereka ingin bertemu Tuhan Yesus? Kemungkinan karena mereka telah mendengar bahwa Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus. Namun, jawaban Tuhan Yesus bagi mereka terdengar janggal sebab Ia justru bicara soal waktu dan kemuliaan (ayat 23). Tuhan Yesus membicarakan tentang diri-Nya sebagai Anak Manusia yang telah ditentukan jalan hidup-Nya untuk mati bagi orang banyak. Ia berbicara tentang kemuliaan yang akan diterima-Nya dari Allah saat Ia mengurbankan diri-Nya sendiri bagi orang banyak itu. Tuhan Yesus memakai ilustrasi satu biji yang harus mati supaya menghasilkan banyak buah. Ia mengumpamakan kematian-Nya itu dengan kematian satu biji itu, supaya menghasilkan banyak kehidupan bagi orang banyak (ayat 24). Dampak kematian-Nya yang menghidupkan banyak orang akan digenapi saat Ia mengurbankan diri-Nya di kayu salib. Pengurbanan-Nya itu bukan dilakukan demi kehendak Bapa saja melainkan oleh kehendak Yesus sendiri (ayat 25). Seorang hamba Tuhan, Peter Claver, pernah berkata: "Agar dapat melakukan kehendak Tuhan, seseorang harus menganggap rendah dirinya sendiri: seseorang yang makin "mati" bagi dirinya sendiri akan makin hidup dalam kehendak Tuhan." Memang tidak mudah "mati" bagi diri sendiri supaya menolong banyak orang lain, tetapi di akhir jalannya ia akan menuai kemuliaan, yaitu pengakuan dari Allah Bapa. Renungkan: Maukah Anda menjadi bagian dari rencana Tuhan bagi dunia ini?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |