Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/02/28 |
|
Sabtu, 28 Februari 2009
|
|
Judul: Teori Substitusi Pertanyaan penting ini menyangkut inti iman Kristen. Kris-ten percaya bahwa mengimani Yesus yang mati dan bangkit (Rm. 3:24, 25) berakibat pada pembenaran. Bagaimana bisa demikian? Ayat tersebut membuka jalan bagi kesimpulan bahwa kematian Yesus adalah pengganti kita (substitusi). Mari kita memeriksa firman Allah ini untuk memastikan apakah ajaran ini benar. Allah bersifat adil, kudus, baik, mengasihi, setia, dlsb., seperti yang Ia nyatakan dalam Alkitab. Karena kita diciptakan untuk bersekutu dengan-Nya, Ia memberi kita petunjuk untuk hidup. Ini diungkapkan Allah dalam berbagai firman yang Ia berikan, antara lain dalam Sepuluh Hukum. Maka kita harus hidup sesuai dengan aturan-aturan kekudusan, kebenaran, kejujuran, ke-setiaan, kemurnian ibadah, dengan sepenuh hati. Bukan saja terhadap Allah, tetapi juga kepada sesama. Masalahnya tidak ada orang yang sanggup secara sempurna memenuhi kriteria Allah. Ada dosa yang kadang atau sering membuat kita melanggar kekudusan Allah, bahkan sampai ketagihan melakukannya. Jika Allah adil, tak mungkin kebaikan kita menebus pelanggaran dosa kita. Kita harus binasa! Yesus tak pernah kedapatan berdosa. Hubungan-Nya dengan Allah serasi indah. Sikap dan kelakuan-Nya terhadap sesama, sempurna elok! Ia berhasil menjalani hidup yang gagal dijalani Adam dan kita semua. Ia mati bukan karena kesalahan-Nya, tetapi karena menggenapi misi Allah. Untuk apa? Untuk mewujudkan kasih Allah. Allah ingin menyela-matkan manusia dari belenggu dosa, dan membebaskan manusia dari murka-Nya. Namun Ia adil. Pengampunan tak boleh membuat Dia kompromi dengan dosa. Yesus yang hidup-Nya menyukakan Allah itu, layak memberikan nyawa-Nya yang kudus tak bercacat menjadi kurban penebusan dosa. Allah berkenan pada kurban Yesus. Inilah alasan mengapa kematian dan kebangkitan Yesus berkuasa menyelamatkan kita!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |