Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/02/28 |
|
Jumat, 28 Februari 2014
|
|
Judul: Ketidaktahiran seorang ibu Mengapa masa ketidaktahiran seorang ibu ketika melahirkan anak perempuan lebih lama dibandingkan anak laki-laki? Beberapa alasan coba dikemukakan oleh para penafsir. Karena anak perempuan lebih lemah, mudah diserang oleh roh jahat. Jelas pandangan ini tidak memiliki dasar Alkitab sama sekali. Ada pandangan seorang dokter, yang dari hasil penelitiannya mengatakan bahwa seorang ibu yang melahirkan bayi perempuan biasanya pendarahannya lebih lama daripada bila ia melahirkan bayi laki-laki. Akan tetapi, kalaupun benar, jumlah hari pendarahannya tidak sampai dua kali lipat seperti yang diaturkan di perikop ini. Pandangan lain mengatakan bahwa karena seorang anak perempuan nantinya akan mengalami menstruasi bulanan, oleh karena itu saat ia dilahirkan, ketidaktahiran ibunya menjadi lebih panjang. Pandangan-pandangan ini lebih bersifat spekulatif daripada berdasarkan penjelasan Alkitab. Penjelasan lain ialah berhubungan dengan budaya patriarkat masyarakat pada umumnya yang menganggap perempuan lebih rendah derajat sosialnya daripada laki-laki. Bukan berarti Alkitab mengajarkan perempuan lebih rendah daripada laki-laki, melainkan itulah realitas masa itu. Taurat diberikan untuk melindungi perempuan dari pelecehan. Dengan memberikan waktu lebih lama seorang perempuan tidak tahir saat melahirkan bayi perempuan, perempuan akan diterima kembali dalam sosial masyarakatnya. Di dalam Kristus, perempuan dan laki-laki setara. Maka tak perlu ada pembedaan seperti yang masih terjadi pada masa Perjanjian Lama. Mari kita memberikan penghargaan yang tinggi kepada kaum perempuan yang Tuhan ciptakan sebagai pasangan yang sepadan bagi laki-laki (Kej. 2:18). Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |