Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/02/28 |
|
Selasa, 28 Februari 2017 (Minggu ke-8 sesudah Epifania)
|
|
Setiap orang percaya memiliki dua kewarganegaraan, yaitu warga Kerajaan Allah dan warga negara. Sebagai warga Kerajaan Allah, setiap orang percaya wajib memberikan perpuluhan di rumah Allah. Sebagai warga negara, orang-orang percaya harus membayar pajak penghasilan. Sebab pemerintah adalah wakil Allah di dunia. Dalam Keluaran 30:11-16 tercatat bahwa setiap orang Israel wajib memberikan persembahan setengah syikal (2 dirham) kepada TUHAN. Uang itu dipakai untuk membeli kurban, anggur, tepung, minyak, kemenyan yang akan digunakan dalam Bait Allah. Tetapi, hal itu tidak berlaku bagi Yesus sebab Ia adalah anak Allah (24-26; bdk. Luk. 2:49). Meskipun demikian, Yesus tidak ingin menimbulkan masalah baru yang akan menyebabkan pertikaian dan perdebatan. Ia menyadari bahwa diri-Nya selalu diawasi oleh para rohaniwan Yahudi. Jika Ia tidak membayar pajak untuk Bait Allah, maka para rohaniwan Yahudi akan menjerat-Nya dengan dalil tindakan membangkang. Demi tercapainya misi Agung Allah dan tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, Yesus memilih untuk membayar pajak tersebut (27a). Di sini, Yesus tidak mempertahankan hak-Nya sebagai anak Allah demi kepentingan orang lain. Tindakan Yesus ini memberi contoh konkret kepada para murid-Nya kapan saatnya mereka harus bersikap toleran dan kapan saatnya harus bersikap tegas. Allah melarang umat-Nya melakukan tindakan tidak terpuji dalam hal membayar pajak, baik kepada Allah maupun pemerintah. Karena setiap orang percaya harus memberikan teladan kepada orang lain agar nama Allah tidak ternodai. Apakah uang tersebut dipakai untuk kebaikan atau pun kejahatan bukan menjadi urusan kita. Tugas dan tanggung jawab umat Allah adalah menjadi saksi-saksi Kristus di tengah-tengah orang berdosa agar lebih banyak orang diselamatkan dalam Kristus. Sudahkah Anda menjalankan kewajiban Anda? Jika selama ini Anda mengabaikannya, akuilah segala pelanggaran yang dilakukan agar Allah dimuliakan dalam hidup Anda. [TG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |