Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/02/28 |
|
Jumat, 28 Februari 2020 (Minggu ke-7 sesudah Epifania)
|
|
Pasal ini sejajar dengan 1Taw. 21:1-17 di mana melalui kedua bagian tersebut, kita dapat melihat bahwa Iblis menggoda Daud untuk melakukan sensus dan Allah mengizinkannya dalam kedaulatan-Nya. Konteks saat itu, sensus hanya dapat dilakukan atas perintah Allah. Karena itu, Yoab berupaya mencegah Daud (3-4). Daud ingin tahu kekuatan pasukan perangnya supaya merasa kukuh dan tak tertandingi bangsa lain. Daud meletakkan kejayaannya sebagai raja pada jumlah rakyatnya. Tanpa perintah Allah, sensus mendatangkan murka Allah. Kebodohan ini diakui oleh Daud (10), sebelum Nabi Gad datang (11). Tindakan ini mengakibatkan konsekuensi hukuman bagi Israel sebagai bangsa. Dalam kondisi demikian, Daud mengaku berdosa dan terbuka terhadap hukuman (13), dan dengan susah hati Daud memutuskan untuk tetap menempatkan diri dan bangsanya dalam tangan Tuhan (14). Daud semakin merasa bersalah karena yang menanggung hukuman bukanlah dirinya sendiri, tetapi juga bangsanya (17). Allah menghendaki agar Daud bertindak sesuai dengan perintah-Nya, bukan atas dasar keinginan apalagi untuk kesombongan demi menunjukkan kehebatan diri. Kesombongan adalah masalah besar. Allah menentang orang yang congkak (1Ptr. 5:5) karena kecongkakan mendahului kehancuran (Ams.16:18-19). Daud yang telah meninggikan diri akhirnya menyesali kecongkakannya. Hukuman yang Allah berikan adalah peringatan untuk Daud, yaitu supaya ia taat dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Orang yang merendahkan diri akan selalu mendapat pemulihan dan berkat Allah (25). Mari kita belajar untuk merendahkan diri di hadapan Allah dan sesama. Kita sedang berproses dalam hidup untuk semakin bertumbuh dalam sikap tunduk kepada Allah, sambil terus dikoreksi sampai akhir hidup kita. Berbesar hatilah ketika Tuhan menegur. Tuhan menginginkan ketaatan dalam pertumbuhan iman kita. Doa: Ajar kami untuk merendahkan diri dan tunduk kepada-Mu. [MKD]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |