Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/03/02 |
|
Selasa, 2 Maret 2010
|
|
Judul: Buta fisik vs buta rohani Kedua, kedua orang buta ini juga memiliki fokus iman kepada Yesus yang tidak tergoyahkan oleh teguran orang banyak yang menyuruh mereka diam. Konsep siapa Yesus bagi mereka mungkin sama salahnya dengan pengharapan Yahudi akan Mesias politik. Seruan mereka, "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami" (ayat 30, 31) menunjukkan hal tersebut (lih. renungan 25 Januari 2010). Di sini kita belajar, Tuhan menerima iman awal mereka yang polos dan kurang tepat secara teologis dan memberkati mereka dengan kesembuhan. Ketiga, Matius menaruh perikop ini segera sesudah perikop para murid memperebutkan posisi di samping Yesus untuk mengontraskan "buta" rohani mereka dengan "celik" rohani dua orang buta tersebut. Fokus para murid bukan pada Yesus, melainkan pada diri sendiri. Sebaliknya fokus orang buta itu pada Yesus. Pada saat yang sama orang banyak yang mengiring Yesus pun "buta" rohani juga. Merekalah yang menghalang-halangi kedua orang buta tersebut bertemu Yesus. Jangan kita merasa hebat hanya karena memiliki pengetahuan iman yang benar, doktrin yang solid, dan teologi yang akurat. Yang harus kita periksa dalam diri kita apakah fokus kita pada Tuhan Yesus atau pada diri sendiri. Jangan sampai Tuhan mempermalukan kita dengan orang-orang yang mungkin secara doktrinal tidak tepat, yang iman mereka lebih dikendalikan pengalaman mereka, bukan kebenaran firman namun, hidup mereka sangat fokus pada Tuhan. Mereka harus bertumbuh dalam kebenaran, tetapi kita harus belajar memfokuskan iman kita pada Tuhan!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |