Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/03/04 |
|
Kamis, 4 Maret 2010
|
|
Judul: Rumah doa atau sarang penyamun? Seharusnya Bait Allah adalah rumah doa (ayat 13; Yes. 56:7) tempat umat beribadah dan menyembah Allah. Bait Allah juga melambangkan kehadiran Allah yang memancarkan kemuliaan dan kasih di tengah umat-Nya. Maka tidak heran Yesus melakukan mukjizat penyembuhan bagi mereka yang datang ke situ (ayat 14). Sebagai akibatnya, Yesus dielu-elukan sebagai Mesias (ayat 15). Kenyataannya Bait Allah sudah disalahgunakan dan dinajiskan oleh orang-orang yang berjualan di halaman Bait Allah, bahkan oleh para pemuka agama. Di situ ada bandar penukaran uang dengan kurs yang sangat tinggi. Padahal setiap orang dari luar Yerusalem yang ingin beribadah di Bait Suci haruslah menukar uangnya ke mata uang lokal untuk membayar pajak Bait Suci. Demikian juga para pedagang hewan kurban yang bersekongkol dengan para imam untuk menjual hewan kurban dengan harga yang mencekik leher. Pada saat yang sama mereka menolak hewan yang dibawa orang dari luar dengan alasan dibuat-buat. Mereka telah mengalihfungsikan halaman Bait Allah dari tempat satu-satunya orang-orang bukan Yahudi boleh turut beribadah kepada Allah Israel dengan menjadikannya pasar untuk bisnis yang kotor. Tak heran Yesus marah dan menuduh para pedagang ini telah mengubah Bait Suci menjadi sarang penyamun (ayat 13; Yer. 7:11). Dari sikap para pemuka agama yang marah mendengar pujian bagi Yesus, kita tahu bahwa mereka selain dengki kepada Yesus, mereka rupanya terlibat pula dalam kejahatan tersebut. Gereja memang bukan Bait Allah. Namun gereja adalah komunitas orang percaya yang menjalankan fungsi ibadah dan persekutuan. Maka gereja harus dijalankan dengan kudus dan bukan untuk kepentingan pribadi.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |