Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/03/04 |
|
Jumat, 4 Maret 2011
|
|
Judul: Sudah bertobat? Beritakan Injil! Orang Yahudi pada masa Tuhan Yesus hidup mengira bahwa semua orang Yahudi (kecuali para pendosa) pasti akan masuk ke dalam Kerajaan Allah, sedangkan bangsa-bangsa lain tidak akan selamat. Maka terhadap pertanyaan, "…sedikit sajakah yang akan diselamatkan?" Tuhan Yesus menjawab bahwa keselamatan harus direspons dengan pertobatan. Masuk lewat pintu yang sempit (24) menandakan perlunya rendah hati dan bertobat. Sedangkan pintu yang tertutup (25) menandakan kesempatan untuk bertobat sangat singkat. Bertobat berarti memiliki relasi sejati dengan Allah, bukan sekadar pernah makan minum di hadapan Tuhan atau pun mendengar pengajaran-Nya (26-27). Lebih ekstrim lagi, Tuhan Yesus menunjukkan bahwa banyak dari orang Yahudi tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah, justru, sebaliknya banyak orang dari antara bangsa-bangsa nonYahudi yang akan masuk ke dalamnya (28-30). Tuhan Yesus meratapi bangsanya sendiri (34-35). Merekalah yang justru menolak Juruselamat utusan Allah, sama seperti dulu nenek moyang mereka membunuh nabi-nabi-Nya. Bukan berarti Allah tidak akan mengasihi mereka lagi. Sebaliknya, Tuhan Yesus tahu kematian-Nya adalah satu-satunya cara untuk menebus mereka dari dosa. Maka pertobatan orang-orang Yahudi haruslah dengan cara sama seperti yang dilakukan bangsa-bangsa lainnya, yaitu percaya kepada Yesus dan menerima Dia secara pribadi sebagai Juruselamat (35)! Hal utama saat ini adalah meyakini apakah diri sendiri sudah bertobat! Sudahkah Anda masuk lewat pintu yang sempit itu? Jangan tunda karena sewaktu-waktu pintu itu akan ditutup. Ingat, waktunya sangat singkat. Bagi Anda yang sudah bertobat, beritakanlah Injil sehingga banyak orang berkesempatan memasuki pintu sempit itu!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |