Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/03/05 |
|
Jumat, 5 Maret 2021 (Minggu Pra-Paskah 2)
|
|
Kadang kita diperhadapkan pada barang atau sesuatu yang benar-benar mirip aslinya, tetapi palsu. Dalam kata lain, "aspal", asli tetapi palsu. Untuk membedakan mana yang asli dan mana yang palsu dibutuhkan kejelian. Jika tidak, bisa saja kita terkecoh. Sebagus-bagusnya barang, kalau palsu, tetaplah palsu. Yesus menggunakan perumpamaan tentang gembala dan kawanan domba dengan sasaran orang Farisi dan orang Yahudi lainnya. Sayangnya, mereka tidak mengerti (6). Perumpamaan itu tentang seorang gembala dengan pekerjaan sehari-harinya. Perumpamaan itu membandingkan mana yang asli dan mana yang palsu dengan tindakan yang dilakukannya (3-5). Gembala yang asli akan masuk melalui pintu, memanggil nama domba-dombanya, serta menuntun dan melindungi kawanan itu dari bahaya. Sedangkan yang palsu hanya mencari keuntungan. Jangankan melindungi domba, ia bahkan akan melarikan diri saat bertemu bahaya yang mengancam (12). Hal ini jelas berbeda dari gembala asli yang rela mengorbankan nyawanya demi domba-dombanya (15). Melalui perumpamaan ini Yesus ingin menyampaikan bahwa diri-Nya adalah Gembala Sejati, bukan saja bagi bangsa Israel, tetapi juga untuk bangsa-bangsa lain (16). Sementara itu, para pemimpin agama Yahudi cenderung disebut pencuri sebab mereka hanya ingin menikmati keuntungan dengan jabatan yang disandang, namun tidak memberi perlindungan, pengajaran, atau teladan yang benar. Kita bersyukur memiliki Gembala Agung, Tuhan Yesus. Dia senantiasa memberi perhatian dan mengenal kita para domba-Nya. Pengenalan yang dalam ini membuahkan rasa nyaman dan aman. Sebagai domba, kita harus senantiasa mendengarkan suara-Nya agar kita tidak tersesat. Penyesatan kerap dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai "mesias". Mereka hadir dan memberikan berita sukacita, tetapi ujung-ujungnya akan "menyembelih" demi kepentingan mereka sendiri. Kalau ada yang asli, kenapa harus pilih yang palsu? [SGP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |