Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/03/06 |
|
Selasa, 6 Maret 2012
|
|
Judul: Ada buah atau cuma daun? Sebagaimana namanya, tentu orang akan menganggap bahwa Bait Suci adalah tempat orang melakukan hal-hal yang suci. Namun apa yang terjadi? Para rohaniwan yang melayani di Bait Suci telah kehilangan kepekaannya sehingga tidak lagi memiliki rasa hormat terhadap Allah yang Kudus, yang disembah umat di bait-Nya. Mereka tidak lagi gentar terhadap kehadiran Tuhan di Bait Suci. Bait Suci yang seharusnya menjadi tempat orang Israel berdoa, beribadah, mendengarkan Taurat, dan menerima pengajaran dari imam dibiarkan menjadi area komersial, di mana banyak terjadi kecurangan dan penipuan. Atau dengan kata lain, para rohaniwan yang terhormat itu telah membiarkan Bait Suci dinajiskan, padahal mereka bertugas untuk memelihara kekudusannya. Bait Suci yang seharusnya menjadi rumah doa bagi segala bangsa malah dijadikan sarang penyamun (17, bdk. Yer. 7:11). Betapa mengenaskan! Maka dapat dipahami bila Yesus menjadi marah dan menjungkirbalikkan meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (15). Dengan tegas Ia melarang orang menginjak-injak kekudusan Bait Suci (16). Namun orang bebal memang tidak akan pernah mengerti teguran. Seharusnya para pemimpin umat bertobat, tetapi mereka malah merancang pembunuhan Yesus karena rasa takut dan terancam. Dari luar, mereka jelas terlihat sebagai pemimpin rohani, tetapi sikap dan tindakan mereka sama sekali tidak menunjukkan kualitas kerohanian mereka. Mereka sama seperti pohon ara yang berdaun, tetapi tidak berbuah. Apakah Anda juga kelihatan saleh atau merasa diri saleh? Bagaimana bila Tuhan melihat ke dalam hati Anda? Adakah Dia akan menemukan kehidupan rohani yang berbuah ataukah Dia harus kecewa juga? Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |