Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/03/07 |
|
Jumat, 7 Maret 2008
|
|
Judul: Roh dan firman Selain kontroversial, ajaran tentang Roh Kudus kadang dipandang sebagai teori teologis atau bahkan semacam takhayul Kristen. Kadang juga orang Kristen terjebak dalam pemahaman keliru bahwa Roh Kudus baru hadir ketika terjadi berbagai hal supernatural/mukjizat. Padahal tidak demikian. Roh Kudus diutus bagi para murid (ayat 16), bukan semata-mata demi mengadakan mukjizat. Roh Kudus mengajarkan kepada kita "segala sesuatu" (ayat 26), yaitu segala kebenaran Allah yang telah dinyatakan melalui Yesus, dan mengingatkan kembali firman itu. Implikasi bagi kita adalah, pertama, hidup seorang murid benar-benar dilandaskan pada firman Tuhan. Roh Kudus mengingatkan kita, supaya kehidupan berlandaskan firman itu benar-benar terjadi. Kedua, dalam menaati firman Tuhan, kita tidak mengandalkan kuasa kita sendiri. Tak jarang kita gagal menaati firman bukan karena kita tidak mau, tetapi karena kita gagal mengandalkan kuasa Roh Kudus. Doktrin ini berpengaruh pada segenap lingkar kehidupan kita. Bahkan dalam relasi dengan pasangan, anak, dan orang tua, kita mesti mengandalkan Dia agar kelakuan kita sungguh-sungguh serasi kebenaran Alkitab. Supaya hidup kita mengasihi atau mengalami dan menyebarkan damai sejahtera Tuhan, kita tidak boleh melupakan dua hal penting: bahwa landasannya adalah firman, dan Roh Penolong itulah yang mengingatkan dan memberdayakan kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |