Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/03/07 |
|
Minggu, 7 Maret 2010
|
|
Judul: Otoritas Yesus Jawaban Yesus menunjukkan otoritas dan hikmat-Nya. Ia mengajukan pertanyaan balik dengan menggunakan sosok Yohanes Pembaptis yang diakui masyarakat memiliki otoritas dari Allah (ayat 26). Pertanyaan Yesus memperhadapkan kepada para pemuka agama ini konfrontasi langsung dengan kebenaran. Kalau mereka mengakui otoritas Yohanes Pembaptis, seharusnya mereka tidak mempertanyakan otoritas Tuhan Yesus karena Yohanes Pembaptis bersaksi mengenai Yesus dan otoritas-Nya (Yoh. 1:15, 29-34). Persoalannya bukan pada bagaimana membuktikan dari mana asal otoritas Yesus, tetapi mau atau tidak menerima kebenaran yang sudah terpampang di depan mata. Jawaban para pemuka agama jelas mengelak dari tuntutan kebenaran (ayat 27). Berarti, klaim mereka sebagai yang berhak menentukan siapa berotoritas atau tidak menjadi gugur. Maka Yesus pun tidak mau banyak bicara lagi. Dari catatan Injil Matius, otoritas Ilahi dari Tuhan Yesus terpampang nyata baik melalui pengajaran-Nya (ayat 7:28-29) maupun dalam pelayanan-Nya. Banyak orang yang melihat bahkan tidak sedikit yang mengalami langsung otoritas Yesus. Persoalannya adalah ada orang-orang, dan di antaranya para pemuka agama, yang membutakan mata rohani mereka dari fakta tersebut. Mudah-mudahan Anda bukan termasuk salah seorang yang pura-pura tidak melihat dan bahkan yang menolak otoritas Tuhan Yesus.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |