Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/03/07 |
|
Senin, 7 Maret 2016
|
|
Dalam Matius 5:13-16, Yesus dengan tegas mengatakan bahwa setiap orang percaya adalah terang dan garam dunia. Apa jadinya jika kehidupan umat percaya tidak dapat menjadi saksi Kristus dan berkat bagi orang lain? Allah akan membuang orang tersebut. Inilah gambaran Yesus tentang para ahli Taurat. Ahli-ahli Taurat termasuk salah satu kelompok agamawan yang dihormati orang banyak. Tugas mereka adalah memelihara dan mengajarkan hukum Allah. Kenyataannya, status yang disandang mereka jauh dari kehidupan rohani yang berkenan kepada Allah. Perilaku para ahli Taurat penuh dengan tipu muslihat dan kemunafikan. Jubah panjang yang dipakai mereka hanyalah kedok rohani agar mereka mendapat penghormatan di masyarakat. Hal ini terlihat bagaimana mereka suka duduk di depan rumah ibadah agar terlihat orang banyak bahwa kehidupan mereka hanya terpusat kepada Allah. Tindakan seperti itu memberikan kesan bahwa dirinya mencintai Allah melebihi orang lain. Dalam perjamuan, mereka mengambil posisi duduk paling depan seolah-olah mereka adalah orang yang antusias dalam menyembah Allah. Di ruang publik, mereka berjalan seperti orang saleh agar masyarakat mengira dirinya sebagai orang yang bijaksana (38-39). Sering kali para ahli Taurat memanfaatkan jubah agama memperdaya rakyat jelata. Salah satu kelompok yang terkena jerat mereka adalah para janda. Mereka piawai memanipulasi ucapan rohani untuk mendapatkan tumpangan dan kebutuhan sehari-hari. Dengan doa-doa yang panjang mereka mengecoh masyarakat kelas bawah bahwa doanya paling berkenan kepada Allah (40a). Melihat perilaku mereka yang menjijikkan, Yesus mengecam bahwa apa yang mereka tabur akan dituai. Bukan perkenanan Allah yang didapat, melainkan murka Allah (40b). Sebab ahli-ahli Taurat telah memakai nama Allah dengan sia-sia dan demi keuntungan pribadi. Renungkan: Kita dipanggil menjadi surat Kristus yang terbuka agar nama Allah dipermuliakan. [TG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |