Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/03/08 |
|
Selasa, 8 Maret 2011
|
|
Judul: Kalkulasi dulu Ternyata bukan bidang bisnis saja yang perlu kalkulasi. Mengikut Yesus pun perlu kalkulasi, karena ada harga yang harus dibayar! Mengikut Yesus mengharuskan orang mempersilakan Yesus menguasai seluruh "teritorial’ hidupnya. Menjadi murid Yesus menuntut orang menempatkan Yesus di atas kepentingan, kepemilikan (33), keluarga, maupun diri sendiri (26).Menjadi murid Yesus juga berarti pikul salib (27). Salib bicara mengenai penderitaan dan kesengsaraan. Tidak ada orang yang memikul salib sambil tersenyum dan melambaikan tangan. Nyata bahwa menjadi murid Yesus bukanlah perkara remeh. Sebab itu Yesus menganjurkan orang untuk mengalkulasi terlebih dahulu semua konsekuensi yang harus dipikul bila orang ingin menjadi murid-Nya (28-32). Alangkah memalukan bila orang mau menjadi murid Kristus, tetapi tidak mampu menyelesaikan tugas sebagai pengikut Dia. Lalu kenapa orang bisa gagal? Sebab ia menempatkan kepentingan, kepemilikan, keluarga, atau diri sendiri di atas Yesus. Yesus bukan lagi yang terutama di dalam hidupnya. Dan orang yang tidak teguh dalam komitmennya mengikut Kristus sama seperti orang yang membangun menara, tetapi tidak dapat menyelesaikannya karena ia tidak mengalkulasi terlebih dahulu. Atau seperti raja yang tidak menang perang karena tidak mengalkulasi jumlah prajuritnya dan prajurit lawan. Orang-orang semacam ini hanya akan menjadi bahan tertawaan pihak lain. Maka ketika memutuskan untuk ikut Kristus, komitmen kita harus teguh sehingga kita tidak menjadi pecundang iman yang berhenti di tengah jalan karena menyerah pada situasi dan kondisi di sekitar kita. Jika demikian, kita sama saja dengan garam yang menjadi tawar (34-35). Tak ada gunanya! Maka teguhlah dalam komitmen dan setialah dalam iman agar kita dapat menyelesaikan tugas kita sampai akhir.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |