Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/03/10 |
|
Rabu, 10 Maret 2010
|
|
Judul: Tidak menghargai anugerah Siapakah orang-orang undangan yang dimaksud dalam perumpamaan ini? Jelas mereka melambangkan para pemuka Israel yang menolak pemberitaan kebenaran dari Allah lewat Tuhan Yesus. Sebenarnya secara lebih luas, melambangkan juga umat Israel yang sepanjang sejarah Perjanjian Lama terus menerus menolak Allah yang melalui para nabi-Nya mengundang Israel untuk bertobat. Bahkan mereka menganiaya dan membunuh nabi-nabi Allah. Siapakah orang-orang di jalanan yang juga terdiri dari beragam orang, yaitu orang-orang jahat dan orang-orang baik? Mereka adalah orang-orang nonYahudi yang beroleh kesempatan untuk menikmati anugerah keselamatan dikarenakan penolakan umat Israel. Lalu mengapa ada di antara mereka yang pada akhirnya juga ditolak hanya karena tidak memakai pakaian pesta? Pakaian pesta adalah pakaian wajib untuk suatu perjamuan kawin. Memakai pakaian pesta berarti menghormati tuan rumah pesta dan mengikuti apa yang menjadi kehendak-Nya. Maka menolak memakai pakaian pesta melambangkan sikap arogan orang yang menganggap diri cukup baik untuk beroleh keselamatan dari Allah. Mereka menolak anugerah Allah karena menganggap diri sendiri mampu mendapatkan keselamatan. Pada dasarnya perumpamaan ini menegaskan kembali kedaulatan Allah yang harus ditaati oleh manusia, tanpa memandang bulu. Keselamatan adalah anugerah semata. Sikap merasa diri tidak butuh anugerah dan merasa diri cukup baik dan mampu menolong diri sendiri, pada hakikatnya melecehkan kasih karunia Allah. Orang sedemikian tentu bukan beroleh berkat, sebaliknya ada di bawah penghukuman Allah. Mudah-mudahan Anda bukan orang yang demikian.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |