Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/03/10 |
|
Kamis, 10 Maret 2022 (Minggu Pra-Paskah 1)
|
|
Ada satu pertanyaan yang cukup mengusik: Apa yang diperbuat Tuhan di tengah pandemi Covid-19? Tentu, akan ada banyak jawaban, semuanya akan bergantung pada sudut pandang dan pengalaman iman. Keduanya, baik sudut pandang maupun pengalaman iman, memiliki subjektivitas. Oleh karena itu, bagi siapa pun yang hendak menceritakan perbuatan Tuhan di tengah pandemi, kesadaran akan subjektivitas ini pantas dijadikan acuan. Pemazmur rupanya termasuk orang yang sadar akan adanya unsur subjektivitas setiap kali bermazmur. Kata ganti "aku" yang digunakan mengindikasikan hal tersebut. "Kasihanilah aku, ya TUHAN; lihatlah sengsaraku, ... supaya aku menceritakan segala perbuatan-Mu yang terpuji ..." (14-15). Pengalaman bersama Tuhan adalah kisah yang sangat personal. Dari kisah ini pemazmur justru bisa bercerita tentang perbuatan Tuhan. Hal ini disebabkan Tuhan berkenan untuk memperkenalkan diri-Nya kepada pemazmur (ay.17). Menariknya lagi, bagi pemazmur perbuatan Tuhan selalu terpuji. Artinya, jelas bahwa perbuatan Tuhan memang tidak ada yang tercela. Untuk menjawab apa yang diperbuat Tuhan di tengah pandemi Covid-19, pengalaman iman pemazmur menarik untuk menjadi rujukan. Pemazmur selalu memuji perbuatan Tuhan dalam situasi dan kondisi apa pun, termasuk ketika ia berada dalam kesengsaraannya. Menarik bahwa di tengah situasi seperti itu, pemazmur tidak mencela Tuhan, tetapi memilih untuk memohon belas kasihan-Nya. Ini adalah sikap iman yang relevan di tengah situasi pandemi, karena selalu ada belas kasih Tuhan di balik semua peristiwa yang terjadi. Di tengah pandemi pun, sejatinya Tuhan terus mengerjakan belas kasih-Nya kepada semua ciptaan. Begitulah sudut pandang orang beriman dalam turut serta menceritakan perbuatan Tuhan. Tak ada peristiwa yang terjadi tanpa peran dan cinta kasih ilahi: energi yang bermanifestasi dalam wujud ditegakkannya keadilan, hadirnya harapan baru, dan adanya keselamatan. Hal itulah yang selalu pantas untuk kita ceritakan. [SZR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |