Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/03/10 |
|
Minggu, 10 Maret 2024 (Minggu Pra-Paskah ke-4)
|
|
Untuk nas bacaan hari ini, kita perlu menyelisik sistem sosial di Israel pada masa itu. Janda, anak yatim, dan orang miskin adalah kelompok yang rentan. Jika janda tidak mempunyai anak laki-laki, tiada lagi pelindung dan sumber penghidupan baginya. Itu sebabnya ada hukum perkawinan Lewi. Saudara laki-laki mendiang suami menikahi janda saudaranya untuk meneruskan garis keturunan, mewarisi tanah, dan memenuhi kebutuhan janda itu. Kisah ini berbicara soal memberi persembahan di Bait Allah (41). Seorang janda miskin memberikan sedikit sekali uang yang rupanya adalah seluruh nafkahnya (42, 44). Tindakannya mungkin terlihat kurang bijaksana. Kalau semuanya diberikan untuk persembahan, hari itu dia makan apa? Salah satu persembahan yang diperintahkan oleh Taurat adalah persepuluhan tiga tahunan. Persembahan itu dimaksudkan untuk dinikmati bersama dan disediakan bagi orang Lewi, janda, anak yatim, dan para pendatang (lih. Ul. 14:28-29, 26:12-13). Dalam praktiknya, persembahan itu berbentuk hasil bumi yang disimpan di lumbung milik bersama, kemudian diberikan untuk menyokong hidup janda dan kaum rentan lainnya dalam komunitas sampai tiba masa tiga tahun lagi. Singkatnya, persembahan dikelola untuk keperluan bersama manusia. Janda miskin ini adalah orang yang tidak mampu; karenanya, ia tidak diharuskan memberi persembahan. Namun, ia melakukannya. Ia percaya pada lembaga yang mengelola persembahan itu. Ia percaya bahwa Tuhan memelihara hidupnya melalui lembaga tersebut. Ia ingin berkontribusi untuk keberlangsungan lembaga yang menghidupi dirinya dan umat Tuhan. Kita mengakui semua yang ada pada kita adalah pemberian Tuhan. Sebagian pemberian itu patutlah kita persembahkan. Apa yang kita berikan berasal dari Tuhan, maka sudah sepatutnya diteruskan kepada pihak yang dikehendaki-Nya, yaitu kaum rentan. Apa yang diberikan mesti dikelola dengan baik demi keberlangsungan hidup dan keadilan. Berkat yang dibagikan pastilah mendatangkan syukur dan damai sejahtera. [WTH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |