Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/03/12 |
|
Selasa, 12 Maret 2019 (Minggu Pra-Paskah 1)
|
|
Panik adalah serangan takut mendadak dan membuat kita sulit berpikir tenang. Biasanya, hal ini terpicu oleh sebuah situasi genting, mengancam, dan muncul tiba-tiba. Dalam keadaan seperti ini, kita kerap bertindak di luar akal sehat dan menjadi tidak tenang. Paulus diperhadapkan dengan kesulitan dalam perjalanannya. Ketika berada di kapal, badai datang menerpa. Angin puyuh itu memaksa kapal serta seisi penumpangnya menyerah. Mereka membiarkan kapal terombang-ambing (14-15). Badai itu sangat hebat, sampai-sampai mereka terpaksa membuang muatan, bahkan alat-alat kapal ke laut (18-19). Situasi begitu mencekam. Matahari dan bintang pun seolah takut dan menyembunyikan diri. Angin badai terus menebar teror dan ancaman. Akibatnya, mereka pun putus asa karena merasa tidak akan selamat (20). Kondisi ini pasti menguras emosi dan tenaga. Selama empat belas hari mereka hanya menanti-nanti sambil menahan lapar (21, 33). Dalam momen itulah Paulus muncul. Ia mengumandangkan kedaulatan Allah bahwa semua yang terjadi adalah atas izin-Nya (22-24, 34). Keyakinan Paulus akan firman Allah begitu menegarkan hatinya. Itu rahasia ketenangannya dalam memberi nasihat. Ia mengambil roti, mengucap syukur, kemudian membagikannya (35). Tindakan Paulus sungguh menguatkan banyak orang (36-38). Dari pengalaman Paulus, kita melihat kekuatan firman Allah. Firman Allah bisa menyalurkan energi penenang saat kita menghadapi masalah. Ia mampu membuat kita tabah dalam mengatasi masalah di tengah situasi genting. Bukan hanya menolong diri sendiri, firman Allah juga mampu menguatkan orang lain. Nas kali ini mengajak kita menghayati dan menghidupi firman Allah. Kita bisa melakukannya dengan banyak cara, misalnya, membaca Alkitab, mendengarkan khotbah, dan diskusi. Ini penting karena bisa memupuk ketabahan dan ketahanan kita dalam menjalani kehidupan. Doa: Biarlah firman-Mu menjadi kekuatan dan menabahkan hati dalam setiap pergumulan yang Engkau percayakan dalam hidup kami. [MUL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |