Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/03/12 |
|
Sabtu, 12 Maret 2022 (Minggu Pra-Paskah 1)
|
|
Bagaimana menemukan persembunyian Tuhan? Tentu, kita perlu paham dahulu di mana sebenarnya tempat persembunyian Tuhan itu. Menurut penyelidikan pemazmur, Tuhan itu disembunyikan oleh orang-orang fasik dan loba di dalam pikiran mereka. Dengan kata lain, Tuhan itu sejatinya mahahadir. Hanya kelobaan dan kefasikan yang membuat Tuhan bersembunyi. Artinya, di dalam kelobaan dan kefasikan itulah tempat persembunyian Tuhan. Lalu, bagaimana menemukan tempat persembunyian Tuhan? Sudah tentu, bukan dengan cara menempuh jalan orang-orang fasik dan loba, yaitu mereka yang suka memuji-muji keinginan hatinya sendiri hingga kegemarannya mengutuk dan menista Tuhan. Sebaliknya, justru dengan memilih jalan orang benar, yakni jalan untuk mencari dan mencapai Tuhan. Inilah jalan bagi orang yang ingin menemukan persembunyian Tuhan. Apa yang kemudian terjadi ketika Tuhan sudah ditemukan di jalan kebenaran? Orang-orang akan melihat kemahahadiran-Nya. Pemazmur menyebutkan Tuhan sebagai Tuhan yang bangkit untuk menolong orang-orang yang tertindas, juga sebagai Tuhan yang menjadi penolong orang-orang yang lemah dan berserah diri. Di sinilah kemaharajaan Tuhan pun tampak, ketika Tuhan telah mendengarkan keinginan orang-orang yang tertindas, saat Tuhan menguatkan hati mereka dan memberi keadilan. Apa yang disampaikan pemazmur ini memang menarik untuk direnungkan lebih jauh. Kesediaan akan menempuh jalan orang benar akan menimbulkan dampak positif, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang di sekitar yang berada dalam jangkauan. Sekalipun harus diakui, menempuh jalan ini tidaklah mudah karena dibutuhkan tekad kuat tanpa terlebih dahulu pasrah dalam keputusasaan. Namun, pada waktu jalan itu mulai ditempuh hingga kemudian persembunyian Tuhan ditemukan, maka kemahahadiran dan kemaharajaan-Nya pun terpancar ke segala penjuru. Hal ini sangat membahagiakan karena anak yatim dan orang terinjak akan mendapatkan keadilan. [SZR] Baca Gali Alkitab 2 "Asalkan ada Tuhan yang menyertai, ke mana pun aku tidak akan takut." Tuhan adalah tempat berlindung yang paling aman. Dalam perlindungan-Nya, tak seorang pun dan tidak ada keadaan apa pun yang dapat membahayakan hidup kita. Keadaan yang buruk adalah ujian bagi orang yang percaya kepada-Nya, tetapi merupakan sebuah penghukuman bagi mereka yang tidak percaya. Tuhan melihat semua manusia dari tempat-Nya yang kudus. Ia mengamat-amati setiap tindakan kita. Ia memberikan perlindungan kepada setiap orang yang melakukan kebenaran dalam hidupnya; sebaliknya, Ia menghukum orang-orang yang berlaku jahat. Tuhan kita adil. Karena itu, kita tidak perlu takut. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |