Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/03/13 |
|
Senin, 13 Maret 2023 (Minggu Pra-Paskah 3)
|
|
Ketika kita berfokus untuk berdebat, bukannya mengerti penderitaan teman dan saudara kita, maka yang terjadi adalah kita menjadi penghibur yang menyusahkan. Ayub tidak tahan lagi dengan kecaman dari teman-temannya, sehingga ia berseru kepada mereka: "Penghibur sialan kamu semua!" (16:2). Kata-kata ini juga bisa berarti "penghibur yang menyusahkan". Ayub menjelaskan betapa Allah telah memorak-porandakan keluarganya, menerkamnya, menyerahkan dirinya kepada orang lalim, dan merobek-robek dirinya (16:7-16), padahal ia tidak bersalah (16:17). Walaupun ia dicemooh oleh sahabat-sahabatnya, Ayub yakin bahwa saksi yang membela dirinya ada di surga (16:19-21). Kemudian, Ayub kembali meratapi keadaannya yang membuatnya patah semangat dan kehilangan harapan (17:1-16). Seorang sahabat setidaknya dapat memberikan penghiburan kepada sahabatnya yang menderita. Tetapi, teman-teman Ayub bukan saja tidak memberikan kelegaan, malah sebaliknya, mereka makin menyusahkan dirinya yang sudah begitu menderita. Karena itu, mereka telah menjadi "penghibur yang menyusahkan" bagi Ayub. Dari keluhan Ayub, seharusnya teman-temannya belajar untuk mengerti bahwa keluhan Ayub keluar dari penderitaannya yang tidak tertahankan. Ayub tidak hendak berdebat secara doktrinal, tetapi ia sedang mencurahkan isi hatinya di dalam keadaannya yang sangat menyakitkan. Sayangnya, teman-temannya tidak dapat mendengar jeritan hatinya. Padahal, keadaan Ayub sangat patut dikasihani. Ia terus jatuh ke dalam keputusasaan, bahkan ia tidak dapat lagi melihat adanya harapan baginya di dalam kehidupan di bumi. Dalam menghadapi orang yang sedang sangat menderita, kita perlu belajar untuk mendengarkan, bukan hanya dengan telinga, tetapi juga dengan hati. Hal penting yang perlu kita lakukan bukanlah berdebat lewat perkataan, melainkan menemaninya, menangis bersamanya, serta mendengarkan keluhannya sebagai curahan hati dan bukan ajang perdebatan! [INT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |