Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/03/14 |
|
Sabtu, 14 Maret 2015
|
|
Judul: Karena tidak memahami Ketika Yesus dan murid-murid sedang dalam perjalanan ke Yerikho, seorang buta bernama Bartimeus berseru-seru memohon belas kasihan Yesus. Bartimeus yang mendengar kisah tentang Yesus, tidak mau melewatkan kesempatan emas yang ada di hadapannya, setelah ia tahu bahwa Yesus dan para murid-Nya akan lewat (35-38). Seruan yang mungkin begitu keras membuat orang-orang menyuruh ia diam. Namun Bartimeus tidak peduli kepada orang-orang yang merasa terganggu dengan seruannya, ia berseru terus memohon belas kasihan-Nya (39). Mungkin inilah kesempatan satu-satunya bagi Bartimeus untuk disembuhkan. Seperti para murid yang tidak memahami perkataan Yesus, orang-orang ini pun tidak memahami isi hati Yesus. Karena merasa terganggu suara bising maka yang mereka inginkan adalah mendiamkan Bartimeus. Mereka tidak mengetahui maksud kedatangan Yesus ke dunia ini, yaitu untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Itu sebabnya, Ia mau berdialog dan menyembuhkan Bartimeus sehingga bukan hanya fisiknya yang disembuhkan, mata rohaninya pun menjadi celik (40-43). Tidak memahami perkataan dan karya Yesus juga sering kita hadapi dan karena hal itu kita sering menghadapi perlawanan terhadap iman kita. Namun jangan menyerah, berdoalah agar kasih karunia Tuhan pun melawat mereka. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |