Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/03/15 |
|
Kamis, 15 Maret 2007
|
|
Judul: Otoritas dipertanyakan Otoritas bisa diartikan sebagai kekuasaan atau hak untuk bertindak. Otoritas inilah yang dipertanyakan oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat serta tua-tua agama kepada Yesus tentang penyucian Bait Allah (2) yang Yesus lakukan sebelumnya. Menurut mereka, Yesus sudah campur tangan terlalu jauh dalam kehidupan beragama orang Yahudi. Hanya orang yang merasa punya otoritas tinggilah yang berani melakukan itu. Karena dalam tradisi keagamaan mereka, hanya para pemimpin agamalah yang memiliki otoritas satu-satunya dalam segala urusan mengenai Bait Suci. Itulah sebabnya mereka mau menjebak Yesus melalui pertanyaan tentang otoritas itu. Mereka bahkan ingin jawaban Yesus menjatuhkan diri-Nya sendiri di depan khalayak pendukung-Nya. Namun mereka salah duga. Yesus membaca hati dan situasi. Ia membalikkan pertanyaan mereka dengan pertanyaan mengenai otoritas Yohanes Pembaptis (4). Mereka sadar benar bahwa mereka harus berhati-hati terhadap jawaban yang akan mereka berikan. Bisa menjadi dilema! Jika mereka katakan Yohanes Pembaptis adalah utusan Allah, tentu akan muncul pertanyaan mengapa mereka tidak mempercayai dia (5). Tetapi jika mereka menjawab bahwa Yohanes bukan utusan Allah, melainkan bertindak atas otoritasnya sendiri, jelas ada risiko besar! Mereka bisa dilempari batu, karena banyak orang yang yakin bahwa Yohanes adalah seorang nabi (6). Tersudut oleh pertanyaan itu, mereka memilih jawaban \'tidak tahu\' (7). Berhubung mereka tidak mau menjawab, Yesus pun menolak untuk menjawab (8). Yesus menolak memberi penjelasan lebih jauh sebab para pemimpin agama tidak menanggapi terang yang sebenarnya sudah mereka lihat. Mereka tidak mau terbuka! Harga diri mereka bisa jatuh! Akibatnya mereka tinggal terus dalam kegelapan itu. Seperti itu jugakah sikap kita terhadap Yesus? Kiranya kita tidak mempertahankan sikap yang salah! Mintalah Dia untuk menyatakan terang-Nya dan mengubah hati Anda!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |