Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/03/15 |
|
Selasa, 15 Maret 2011
|
|
Judul: Jangan hanya meminta Bacaan ini menceritakan sebuah kontras. Dari sepuluh orang yang berteriak agar Tuhan Yesus mengasihani mereka (13), hanya ada satu yang kemudian kembali untuk bersyukur kepada Tuhan (16). Dan "kebetulan", yang kembali itu adalah orang Samaria, sosok yang di zaman Tuhan dianggap asing dan tidak disukai oleh orang Yahudi. Nyatanya, orang Samaria itu mempertontonkan perilaku hidup penuh bersyukur: ia merebahkan dirinya di depan kaki Yesus. Bersyukur pada Tuhan banyak diabaikan oleh kita yang mungkin merasa bahwa semua kejadian dalam hidup kita adalah hal biasa. Namun orang Samaria itu memberikan pelajaran bahwa bersyukur adalah respons yang sepatutnya ada ketika melihat tangan Tuhan bekerja memulihkan, menyelesaikan, mendamaikan, membawa jalan keluar, dan juga menyembuhkan. Kadang tangan Tuhan itu tidak terlihat. Ia bisa bekerja melalui situasi tertentu, bahkan orang lain. Ia juga bisa bekerja menggunakan kejadian tak terencana, bahkan sesuatu yang mungkin di luar akal kita. Semua kejadian dari Tuhan itu, baik dalam keluarga, karier, dan pergumulan pribadi, adalah anugerah yang berasal dari kerelaan hati-Nya. Semua itu hanya dapat dilihat dengan jelas bila menggunakan mata rohani sebagaimana yang dilakukan oleh orang Samaria itu. Itu sebabnya Tuhan memuji si orang Samaria dengan menyatakan bahwa imannya telah menyelamatkan dia. Orang Samaria tersebut benar-benar menyadari bahwa hanya karena anugerah dan belas kasihan Tuhanlah, hidupnya berubah. Dalam setiap pergumulan, tangan Tuhan yang baik itu bekerja dengan sempurna. Maka arahkanlah hati kita untuk melihat hal tersebut. Jika ada seribu teriakan tertuju meminta Tuhan bekerja, seharusnya seribu ucapan syukur pula terlontar dari lubuk hati kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |