Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/03/15 |
|
Minggu, 15 Maret 2015
|
|
Judul: Tuhan dasar yang teguh Akan tetapi, mazmur keyakinan ini dengan tegas menjawab pertanyaan sinis orang fasik tersebut bahwa ADA Tuhan yang bertakhta di surga, yang menguji manusia (4). Keadilan-Nya berpihak pada kebenaran. Maka orang benar, yang dengan tulus berharap kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan akan mendapatkan pembenaran dari Tuhan. Tuhan sendiri yang menjadi dasar bagi orang benar! Dengan sendirinya pertanyaan orang fasik di atas gugur! Orang benar tidak mungkin dihancurkan karena Tuhan yang menjadi tempatnya bersandar. Sebaliknya, keadilan Tuhan akan menghukum orang fasik yang tidak mau bertobat. Gambaran ayat 6 sepertinya merujuk kepada peristiwa Sodom dan Gomora (Kej. 19). Sebelum kedua kota yang jahat itu dihukum Tuhan dengan kemusnahan total, kesempatan sudah diberikan untuk bertobat. Bukankah ada Lot, si orang benar yang tinggal di sana? Bukankah ada dua malaikat yang datang untuk menyelamatkan Lot, sebagai tanda bahwa Allah sedang menghukum kota tersebut. Sayangnya, peringatan itu diabaikan penduduk kota-kota tersebut. Kehancuran tidak dapat dihindarkan oleh kota tersebut. Terbukti, justru dasar-dasar orang fasiklah yang tidak dapat bertahan. Siapa yang menjadi dasar yang teguh hidup Anda? Apa buktinya bahwa Anda berdiri di atas dasar yang teguh tersebut? Yaitu, ketika Anda memberlakukan kebenaran dan keadilan Allah dalam hidup Anda, dan relasi dengan sesama, karena Anda tetap teguh dalam kebenaran Tuhan. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |