Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/03/15 |
|
Kamis, 15 Maret 2018 (Minggu Pra-Paskah 4)
|
|
Kedatangan Kristus kedua kalinya ke dunia sering diidentikkan dengan hari kiamat. Peristiwa itu akan diawali dengan bunyi sangkakala (bdk. 1Tes. 4:16), kilat menyambar-nyambar, terjadi gempa, dan hujan es yang menimpa manusia (bdk. Why. 16:18-21). Saat Ia datang, matahari akan gelap, bulan tidak bercahaya, bintang-bintang akan berjatuhan, dan kuasa langit akan goncang (24-26). Saat itu semua akan menghadap Hakim Agung untuk diadili dan menanti penghukuman Allah. Walaupun kita berteriak meminta tolong, tidak ada yang bisa menolong. Hanya iman dan perbuatan kita semasa di dunia yang dapat menolong kita. "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya" (Why. 16:15). Hanya Bapa yang tahu kedatangan Anak Manusia. Kita tidak perlu tahu. Yang penting, kita harus siap sedia setiap saat. Anak sekolah sebenarnya tidak perlu tahu jadwal ujian, yang penting harus belajar setiap saat. Di kalangan anak sekolah dan mahasiswa muncul istilah sistem kebut semalam (SKS). Ada ujian belajar, jika tidak ada ujian bermalas-malasan. Jika kita tahu saat kedatangan Anak manusia, iman kita juga mungkin akan menjadi Iman Kebut Semalam (IKS). Kita akan memiliki iman yang tidak dewasa dan matang. Tanpa kedewasaan iman, kita tidak layak berada di surga. Markus mengingatkan kita agar jeli melihat berbagai tanda kedatangan Anak Manusia. Kita harus tahu tanda-tanda kedatangan Anak Manusia agar kita bisa mempersiapkan langkah hidup kita. Hidup ini semuanya diawali dengan tanda. Siapa yang bisa membaca tanda dan mampu memanfaatkannya akan tampil sebagai pemenang. Pahami tanda akhir zaman dan jadilah pemenang. Bagaimana agar kita bisa menjadi pemenang? Hiduplah seturut dengan firman-Nya. Sebab langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Nya tidak akan berlalu (31). Percayalah! [SG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |