Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/03/15 |
|
Minggu, 15 Maret 2020 (Minggu Pra Paskah 3)
|
|
Demikianlah pertanyaan para imam kepala, ahli Taurat, dan tua-tua kepada Yesus: "Katakanlah kepada kami dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu, dan siapa yang memberikan kuasa itu kepada-Mu!" (2). Agaknya, pertanyaan ini dilandasi rasa kurang percaya diri. Di satu sisi, mereka mengakui bahwa Yesus memang lain dari yang lain. Guru dari Nazaret itu mengajar dengan penuh kuasa. Akan tetapi di sisi lain, mereka terlalu angkuh untuk mengakuinya di depan umum. Oleh karena itu, mereka merasa perlu bertanya kepada Yesus. Mereka ingin mendapatkan ketegasan dari mulut Yesus sendiri. Yesus tidak menanggapi pertanyaan itu. Dia malah mengajukan pertanyaan baru yang membawa mereka ke dalam dilema. Jika mereka mengakui bahwa baptisan Yohanes berasal dari surga, maka mereka seharusnya memercayainya. Namun, kalau kuasa itu berasal dari manusia, mereka sadar bahwa perkataan Yohanes Pembaptis memang tidak bisa dibantah kebenarannya. Bahkan, mereka takut kalau orang banyak akan melempari mereka dengan batu. Jalan tengah pun mereka ambil dengan mengatakan bahwa mereka tidak tahu (7). Jalan itu sengaja ditempuh karena mereka memang tidak mau terus terang mengakui kebenaran yang dinyatakan Yohanes Pembaptis. Itu berarti mereka juga tidak tahu apa yang benar untuk diri mereka sendiri. Bahkan, mereka tidak mampu mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Sekali lagi, semua itu didasari rasa kurang percaya diri. Kata anak muda zaman sekarang: nggak pede! Itu jugalah yang dikatakan Yesus. Intinya, mereka tidak mau memercayai kebenaran yang dinyatakan Yohanes Pembaptis. Artinya, mereka tidak mengakui bahwa Allahlah yang mengutus-Nya. Ketika mereka tidak memercayai kebenaran baptisan Yohanes, mereka juga tidak mungkin memercayai Yesus Orang Nazaret. Oleh karena itu, Yesus tidak menyatakan dengan terus terang. Sebab, semuanya sudah terang. Karena itu, marilah kita berusaha menumbuhkan rasa percaya diri di dalam diri kita masing-masing [YMI]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |