Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/03/16 |
|
Selasa, 16 Maret 2010
|
|
Judul: Hidupku adalah bait-Nya Di dalam prakteknya, pelembagaan bangunan Bait Allah telah mengaburkan inti kerohanian yang sesungguhnya. Bait Allah diasosiasikan dengan ritual keagamaan dan kegiatan yang bersifat legalistik. Kesalahan yang fatal ini mengakibatkan bangsa Israel menolak Tuhan dengan cara membunuh nabi-nabi yang diutus-Nya (ayat 23:37). Berkali-kali, Tuhan rindu untuk memanggil dan menyatukan umat-Nya, tetapi Israel selalu menolak Tuhan, justru atas nama bait Allah dan Yerusalem. Yesus menubuatkan kehancuran Yerusalem dan bangunan Bait Allah karena telah menjadi simbol agama Yahudi yang dipenuhi semangat ritualisme, legalisme, dan kemunafikan. Para pemimpinnya bahkan telah menolak Tuhan sendiri. Bait Allah dan Yerusalem yang seharusnya menjadi tempat dan lambang kehadiran Tuhan telah menjadi simbol-simbol kemunafikan yang menolak Tuhan. Nubuat Tuhan tidak tangung-tanggung. Pembersihan dosa kemunafikan dilakukan secara radikal, tak satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain (ayat 24:2). Nubuat ini adalah awal restorasi dan kebangunan rohani yang total, yang memimpin kepada pertobatan (ayat 23.39). Sadarkah Anda bahwa hidup Anda adalah bait-Nya? Adakah benda-benda fisik atau non-fisik yang telah menjadi fokus hidup Anda, yang bahkan lebih penting dari Tuhan sendiri? Bertobat dan berubahlah sekarang juga, sebelum Tuhan sendiri yang akan menghancurkannya!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |