Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/03/16 |
|
Jumat, 16 Maret 2018 (Minggu Pra-Paskah 4)
|
|
Ada ungkapan: "Menunggu merupakan pekerjaan yang paling membosankan". Ungkapan ini ada benarnya karena masa penantian yang berkepanjangan, tanpa mengetahui dengan jelas kapan tiba waktunya, kerap membuat orang menjadi jemu, lelah, kesal, dan lengah. Akibatnya, berbagai kenikmatan dan daya tarik dunia yang begitu menggoda akan membuat kita gampang jatuh ke dalam dosa. Bacaan Alkitab hari ini merupakan bagian akhir dari Khotbah tentang Akhir Zaman (pasal 13). Yesus memanggil kita untuk senantiasa waspada dan berjaga-jaga supaya kita tidak lengah dalam menantikan kedatangan-Nya yang kedua. Panggilan terakhir untuk berjaga-jaga diberikan dalam bentuk perumpamaan, seperti seseorang yang akan bepergian dan menyerahkan tanggung jawab kepada para hambanya, setiap orang menerima tugasnya dan secara khusus penunggu pintu diminta supaya berjaga-jaga (34). Sekali lagi, Yesus memberikan peringatan: "Karena itu berjaga-jagalah" (35). Sebab kita tidak tahu kapan waktunya Tuhan (Sang Tuan Rumah) datang. Waktu senja, tengah malam, waktu ayam berkokok, atau pagi hari, tampaknya penulis Injil Markus menggunakan empat waktu giliran jaga malam bagi orang Romawi. Saat Ia datang kedua kalinya, Tuhan mengharapkan agar umat-Nya tidak didapati sedang tertidur (36). Khotbah ini diakhiri dengan peringatan yang berulang: "Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: "berjaga-jagalah" (37). Melalui bacaan hari ini kita diingatkan untuk menyadari bahwa Tuhan datang pada saat yang tak terduga. Sebab itu, marilah kita membangun sikap seorang hamba yang senantiasa waspada, setia, baik, taat, dan bertekun dalam mengusahakan semua hal yang dapat menyenangkan hati-Nya. Semoga saat kedatangan-Nya kembali, Tuhan melihat kita dalam kondisi terjaga dan telah menyelesaikan tugas serta tanggung jawab kita, dan bukan dalam keadaan lengah dan tertidur. Dengan demikian, kita dianggap layak menerima upah dan mengalami kebahagiaan abadi bersama Allah dalam kerajaan-Nya. [JEK]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |