Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/03/16 |
|
Rabu, 16 Maret 2022 (Minggu Pra-Paskah 2)
|
|
Mengapa kejahatan terus merajalela? Jawabannya karena manusia tidak lagi takut akan Allah, bahkan tidak percaya akan keberadaan Allah. Pemazmur mengungkapkan bahwa orang bebal tidak mengakui keberadaan Allah di dalam hatinya (1). Tidak ada kebaikan di dalam perbuatan mereka (2). Tidak ada satu pun yang mencari Allah dan tidak ada yang berbuat baik (3). Mereka tidak menyadari keberadaan Allah dan menikmati setiap perbuatan jahat mereka (4), dan mereka tidak menyadari penyertaan dan perlindungan Allah atas umat-Nya (5-6). Menyangkali keberadaan Allah membuat manusia hidup di luar kebenaran. Manusia makin percaya diri untuk melakukan apa yang menjadi kehendak pribadinya. Mereka berpikir bahwa perbuatan mereka benar dan baik, tetapi tidak ada hal baik yang berasal dari hati yang penuh dengan dosa. Hati yang dipenuhi dosa, akan tampak dari perbuatan. Semua yang bersumber dari dosa pasti menghasilkan perbuatan dosa. Inilah yang membuat kejahatan terus ada. Mereka menyangka Allah tidak ada sehingga mereka dapat berbuat sesuka hati mereka. Ketidakpercayaan mereka terhadap keberadaan Allah juga membuat mereka tidak takut pada hukuman Allah. Mereka melakukan berbagai kejahatan tanpa rasa takut dan gentar sedikit pun. Padahal, pada kenyataannya Allah itu ada. Keselamatan-Nya bagi orang percaya dan keadilan-Nya atas dosa adalah kebenaran yang pasti akan terlaksana. Pada waktu-Nya nanti, keselamatan kekal akan dinyatakan bagi orang percaya dan hukuman kekal bagi mereka yang hidup menyangkal Allah. Kita patut bersyukur karena kita adalah orang-orang yang hidup dalam anugerah Allah. Kita diizinkan untuk mengenal Allah dan hidup di dalam keselamatan-Nya. Inilah alasan mengapa kita harus hidup sebagai orang benar dan bukan seperti orang bebal. Mari kita hidupi sikap takut akan Allah dengan mengerjakan keselamatan yang sudah dianugerahkan Allah bagi kita, hingga semua orang menyaksikan dan mengakui karya Allah yang nyata dalam hidup kita. [MAR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |